Indonesiainside.id, Jakarta – Lima belas warga Palestina tewas saat jet Israel terus menggempur Jalur Gaza yang terkepung untuk hari kedua , kata Kementerian Kesehatan di Gaza, Sabtu (6/8).
Gelombang serangan udara Israel di daerah kantong pantai itu telah menewaskan 15 orang, termasuk seorang gadis berusia 5 tahun, seorang wanita berusia 23 tahun dan seorang komandan kelompok bersenjata Palestina.
Seratus dua puluh lima warga Palestina telah terluka, kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan.
Pertempuran , yang dimulai pada hari Jumat dengan pembunuhan Israel terhadap seorang komandan senior Jihad Islam Palestina, semakin mendekatkan kedua pihak ke perang habis-habisan.
Uni Eropa telah menyerukan pengekangan maksimum dalam eskalasi kekerasan terburuk di Jalur Gaza sejak serangan Israel tahun lalu.
“Uni Eropa mengikuti dengan sangat prihatin perkembangan terakhir di dan sekitar Gaza,” kata juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan.
“Uni Eropa menyerukan pengekangan maksimum di semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dan korban lebih lanjut,” katanya.
“Sementara Israel memiliki hak untuk melindungi penduduk sipilnya, segala sesuatu harus dilakukan untuk mencegah konflik yang lebih luas, yang akan, pertama dan terutama, mempengaruhi penduduk sipil di kedua sisi dan mengakibatkan korban lebih lanjut dan lebih banyak penderitaan.”
Israel menyerang Gaza dengan serangan udara mematikan pada hari Jumat, mendorong kelompok bersenjata Palestina, Jihad Islam, untuk menanggapi dengan rentetan tembakan roket.
Beberapa bangunan tempat tinggal di seluruh Jalur Gaza telah menjadi sasaran pasukan Israel sejak Jumat, menciptakan awan asap dan melontarkan puing-puing besar ke udara.
Sebuah bangunan lima lantai milik keluarga Khalifa di dekat Hotel al-Amal di sebelah barat Kota Gaza diratakan. Belum ada korban jiwa yang dilaporkan.
Di selatan, rumah keluarga al-Buraim di Bani Suhaila, sebuah kota pertanian di timur Khan Younis, juga menjadi sasaran pesawat tempur Israel. Sumber lokal mengatakan rumah itu kosong.
Ashraf al-Qedra, juru bicara kementerian kesehatan Palestina, mengatakan serangan Israel “difokuskan pada daerah pemukiman”.
“Ini menyebabkan lebih banyak cedera di antara warga sipil,” katanya dalam konferensi pers. “Beberapa dari mereka adalah cedera yang sangat kritis. Sebagai akibat dari pengepungan Gaza oleh pasukan Israel – yang sekarang berlangsung selama 15 tahun – kami mengalami kekurangan pasokan medis dasar sebesar 40 persen.”
Menurut kementerian informasi, sejauh ini 650 unit rumah telah rusak akibat serangan Israel.(Nto)