Indonesiainside.id, Jakarta – Penulis Ayat-Ayat Setan, Salman Rushdie dalam kondisi kritis di rumah sakit setelah ditikam berkali-kali ketika hendak memberikan ceramah umum di New York.
Pihak rumah sakit melaporkan bahwa penulis berusia 75 tahun itu mendeirta luka-luka serius, setelah dilaporkan ditikam di panggung. Sementara polisi berusaha mencari tahu motif di balik serangan itu.
Hadi Matar, 24, dari Fairview, negara bagian New Jersey, disidang pada Jumat malam (12/8). Ia didakwa melakukan percobaan pembunuhan tingkat dua dan penyerangan tingkat dua, kata jaksa distrik county itu, Jason Schmidt, dalam pernyataan.
Namun Hadi Matar mengklaim tidak bersalah dalam sidang pada Sabtu (13/8), kata pengacara yang ditunjuk pengadilan, Nathaniel Barone.
Penulis kelahiran India itu dikabarkan telah menjalani operasi berjam-jam dan kini Rushdie dipasangi ventilator dan belum bisa bicara pada Jumat malam (12/8), menurut agennya Andrew Wylie.
Novelis itu kemungkinan akan kehilangan sebelah matanya, mengalami kerusakan saraf di bagian lengan dan luka-luka di bagian hati, kata Wylie lewat email.
Rushdie adalah penulis buku “The Satanic Verses” (“Ayat-ayat Setan”) yang dikecam oleh dunia Muslim dan dilarang di banyak negara dengan mayoritas penduduk Muslim, karena dianggap menghina Nabi Muhammad.
Buku itu dilarang di Iran sejak 1988 dan pada tahun 1989 mantan pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa memerintahkan Rushdie dibunuh. Iran juga menawarkan imbalan senilai 3 juta dolar bagi siapapun yang membunuh Rushdie. (Nto)