Indonesiainside.id, Jakarta – Pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah akan digelar di Stadion Manahan Solo. Sebagai salah satu venue gelaran Piala Dunia U 23 tahun 2023, penggunaan Stadion Manahan harus mengikuti ketentuan FIFA.
“Stadion Manahan adalah standar stadion FIFA jadi tentu kita akan mematuhi aturan yang ada dan semua sudah terkomunikasikan dan dipersiapkan dengan baik,” kata Tim Asistensi Panitia Pusat, Herman Dodik Isdarmadi, dikutip dalam rilis yang dilansir Muhammadiyah.or.id, Sabtu (10/9).
Muhammadiyah juga didukung Wali kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, terkait penggunaan Stadion Manahan. “Stadion Manahan alhamdulillah progres sangat positif. Mas Gibran juga merespon positif. Insha Allah untuk pembukaan sudah on the track sejak schedule loading hingga rencana pembukaan,” katanya.
Herman menjelaskan, di antara aturan FIFA yang harus dipatuhi, yakni penggunaan rumput Stadion Manahan dan pemasangan panggung dalam stadion. “Misalnya penggunaan rumput Stadion Manahan, sepatu yang boleh dipakai seperti apa, jumlah orang yang ada di lapangan seperti apa (jumlahnya). Kemudian pemasangan panggung dengan ketentuan landasan seperti apa. Ini tentu harus dipatuhi agar tidak akan merusak dari apa yang telah disiapkan untuk standar sepakbola internasional,” jelasnya.
Ia menjelaskan hal apa yang harus diperhatikan bagi peserta dan penggembira yang masuk ke Stadion Manahan saat pembukaan, pertama harus mendapat undangan. Bagi pihak yang tidak mendapat undangan tidak dapat masuk stadion.
“Tetapi tidak perlu khawatir karena akan kita siapkan banyak layar lebar di luar stadion dan sekitar kawasan stadion. Sehingga nanti tidak perlu ngoyo, ngotot masuk stadion karena memang terbatas jumlahnya,” ungkapnya.
Kedua, menaati ketentuan karena di dalamnya akan hadir Presiden RI sehingga ada ketentuan protokoler atau pengamanan lain.
“Tentu kita harus menyesuaikan, baik panitia maupun tamu undangan, penggembira yang akan hadir,” lanjutnya.
Ia menambahkan, surat untuk Presiden sudah dikirimkan oleh Panitia Pusat untuk penjadwalan audiensi dan menyerahkan undangan kehadiran.
“Setelah audiensi dengan presiden oleh PP Muhammadiyah akan ditindak lanjuti oleh standar protokoler dan pengamanan baik dari Setpres dan Paspampres,” pungkasnya. (Aza)