Indonesiainside.id, Malang – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan kepada para mahasiswa bersikap tawadhu’. Selain itu, Haedar berpesan agar mahasiswa juga menjadi insan cendekia yang berakhlak mulia, berilmu pengetahuan, profesional, dan bermanfaat bagi siapa pun.
“Jadikan kampus ini sebagai tempat untuk benar-benar kalian menjadi insan ulul albab, cendekiawan yang bukan hanya meraih gelar sarjana, tapi punya kemampuan berpikir kritis, logis, berdasar sains, dan melintas batas lebih dari sekadar sarjana,” katanya pada penutup Pengenalan Studi 10.000 Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) 2022, Kamis (14/9).
khususnya bagi mahasiwa UMM, dia meminta para mahasiswa bersikap tawadhu dengan belajar kepada civitas akademika di kampus UMM seperti pengajar, tenaga pendidikan, dan siapapun yang terlibat. “Mereka bukan hanya pengajar, mereka adalah pendidik sekaligus orang tua yang selama beberapa tahun ke depan mendampingi, menemani bahkan juga menjadi guru dan membimbing kalian. Jangan hanya mengenal mereka hanya sekedar nama, tapi bergaulah dengan sosok penting di kampus ini,” pesan Haedar, dikutip dari Muhammadiyah.or.id.
Haedar juga berharap pelajaran dari Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) mampu menjadikan mahasiswa memiliki nilai utama yang menguatkan persatuan dan keadaban publik. “Di tangan kalian apapun latar belakang agama, suku, ras, peradaban dunia akan dibangun dengan nilai-nilai luhur. Islam hadir sebagai dinul hadharah, peradaban utama yang mulia dan maju. Jangan sampai bangsa Indonesia yang religius, Berpancasila, berbudaya luhur, tetapi kita tertinggal dari bangsa-bangsa lain bahkan dari bangsa tetangga karena boleh jadi kita tidak ingin menjadi pembangun peradaban dan kita lengah, lalai, malas dan tidak menjadikan agama sebagai sumber inspirasi kemajuan,” pesan Haedar.
“Jangan punya pandangan negartif tentang agama hanya karena ada satu dan sekian orang yang menyalahgunakan agama. Tetapi letakkan agama sebagai sumber pembangun peradaban mulia,” imbuhnya sembari mengutip kesuksesan Rasulullah Saw mengubah masyarakat Arab dari Jahiliyah menjadi berperadaban maju atas dasar inpirasi agama.
“Dan berabad-abad lamanya Islam jadi agama dunia yang jaya dalam membangun keadaban, ilmu dan peradaban hidup umat manusia di kala saat itu Barat sedang tertidur lelap. Di sinilah, di kampus ini nilai-nilai Islam berperadaban utama diletakkan pondasinya,” tegas Haedar. (Aza)