Indonesiainside.id, Jakarta — Kebijakan rekrutmen guru PPPK ternyata merugikan sejumlah madrasah di Tanah Air. Pasalnya, banyak madrasah swasta kehilangan tenaga pendidik yang sudah mereka bina selama bertahun-tahun akibat dimutasi ke sekolah-sekolah tertentu yang mendapatkan formasi PPPK.
“Banyak pengelola madrasah di dapil kami yang mengeluhkan dampak dari kebijakan rekrutmen PPPK karena harus kehilangan guru-guru yang bagus, tidak hanya 1 atau 2 guru, tetapi ada yang hingga 7 sampai 8 guru sekaligus. Para pengelola madrasah menyebut fenomena ini sebagai tsunami PPPK,” ungkap anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS Bukhori Yusuf, dikutip dari laman resmi Fraksi PKS DPR RI, Jumat (23/9/2022).
Legislator Dapil Jateng 1 ini meminta Kementerian Agama menjamin penyelenggaraan pendidikan di madrasah secara berkelanjutan melalui skema kebijakan penempatan guru yang tidak merugikan sekolah asal guru tersebut mengajar. Dia meminta agar ada satu kebijakan yang bisa melindungi kehidupan madrasah. Misalnya, para guru madrasah diangkat menjadi PPPK, tidak serta merta ditempatkan di sekolah lain sehingga melemahkan institusi sekolah asal.
“Sebaliknya, sekolah asal yang harusnya diperkuat dengan adanya guru PPPK. Sebab itu, saya meminta keluhan para Kiai dan pengelola madrasah ini menjadi perhatian serius bagi Menteri Agama,” ujarnya. (Aza)