Indonesiainside.id, Jakarta – Pasukan Israel menembak mati dua remaja Palestina dalam insiden terpisah di Tepi Barat yang diduduki, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Seorang remaja, 14 tahun, ditembak di kota Qalqilya di Tepi Barat utara dan seorang lagi tewas di desa al-Mazra’a al-Gharbiyah dekat Ramallah, kata kementerian kesehatan, Jumat.
Militer Israel mengatakan sedang melakukan aktivitas rutin di dekat Qalqilya sebelumnya pada hari Jumat ketika seorang tersangka melemparkan bom molotov ke pasukannya, yang merespons dengan tembakan langsung.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa ada konfrontasi antara warga Palestina dan pasukan Israel di daerah tersebut.
Remaja berusia 14 tahun itu diidentifikasi sebagai Adel Ibrahim Daoud, yang ditembak di dekat pembatas pemisah Israel.
Di al-Mazra’a al-Gharbiyah, saksi mata mengatakan tentara Israel menembaki penduduk selama konfrontasi dengan pemukim Israel, menewaskan seorang warga Palestina berusia 17 tahun dan melukai yang lain.
Saksi mengidentifikasi remaja 17 tahun itu sebagai Mahdi Ladadweh dan mengatakan dia ditembak di perutnya.
Sementara Militer Israel mengatakan perusuh melemparkan batu ke pemukim ilegal dan pasukan Israel, melukai ringan seorang tentara, dan pasukan menanggapi dengan cara membubarkan kerusuhan “sesuai dengan prosedur operasi standar”, termasuk tembakan langsung.
Kedua insiden itu sedang ditinjau, juru bicara itu menambahkan.
“Kejahatan ini adalah bagian dari serangkaian pelanggaran dan eksekusi lapangan terhadap rakyat kami,” kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam sebuah pernyataan. “Kebijakan ini akan menyebabkan ledakan situasi dan lebih banyak ketegangan dan ketidakstabilan,” tambahnya.
Israel telah mengintensifkan serangannya di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir menyusul serentetan serangan jalanan Palestina yang menewaskan 19 orang di kota-kotanya dan menjelang pemilihan umum pada 1 November.
Lebih dari 80 warga Palestina, termasuk pejuang dan warga sipil, telah tewas sejak Januari, dalam apa yang digambarkan Komisi Eropa sebagai tahun paling mematikan di Tepi Barat yang diduduki sejak 2008.
Setidaknya 20 anak di bawah umur Palestina telah tewas di Tepi Barat yang diduduki tahun ini, menurut data PBB.
Israel merebut Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur dalam Perang Timur Tengah 1967. Sedangkan Palestina mempertahankan wilayah ini untuk negara masa depan.(Nto)