Indonesiainside.id, Jakarta – Inggris memberlakukan sanksi baru terhadap individu dan bisnis Iran yang terlibat memasok drone kamikaze ke Rusia, yang digunakan untuk menyerang Ukraina.
Rusia menggunakan pesawat tak berawak “untuk menyerang sasaran sipil dan infrastruktur penting di Kyiv dan di seluruh Ukraina, dengan tujuan memutus akses energi, pemanas, dan air kepada warga Ukraina,” kata pernyataan dari Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan.
Pernyataan lebih lanjut mengatakan Iran “secara aktif mengobarkan perang, mengambil untung dari serangan menjijikkan Rusia terhadap warga Ukraina, dan menambah penderitaan rakyat dan penghancuran infrastruktur kritis” dengan memasok drone itu.
“Baik Rusia dan Iran melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengontrol transfer senjata-senjata ini dari Iran,” bunyinya.
“Dukungan Iran untuk perang brutal dan ilegal Putin melawan Ukraina sangat menyedihkan,” kata Menteri Luar Negeri James Cleverly.
“Hari ini kami memberikan sanksi kepada mereka yang telah memasok drone yang digunakan oleh Rusia untuk menargetkan warga sipil Ukraina. Ini adalah bukti nyata peran destabilisasi Iran dalam keamanan global,” tambahnya.
“Serangan pesawat tak berawak pengecut ini adalah tindakan putus asa. Dengan mengaktifkan serangan ini, individu dan pabrikan ini telah menyebabkan orang-orang Ukraina menderita yang tak terhitung jumlahnya. Kami akan memastikan bahwa mereka dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka,” pungkasnya.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa personel militer Rusia yang berbasis di Krimea telah mengemudikan pesawat tak berawak Iran untuk menyerang Ukraina, menambahkan bahwa Washington sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Teheran.
Kirby menambahkan bahwa pemerintahan Biden akan mencari cara untuk mempersulit Teheran menjual senjata semacam itu ke Rusia, menambahkan bahwa pihaknya tidak lagi fokus pada diplomasi dan pembicaraan nuklir dengan Iran pada saat ini.(Nto)