Indonesiainside.id, Seoul – Presiden Korea Selatan menyatakan satu minggu berkabung nasional setelah perayaan Halloween berakhir mematikan di Seoul pada Sabtu malam yang merenggut nyawa 153 orang, termasuk setidaknya 19 orang asing dari berbagai negara bagian.
Setidaknya empat warga Rusia, semuanya perempuan, tewas dalam kerumunan massa, ungkap kedutaan Moskow di Seoul mengkonfirmasi pada hari Minggu.
China juga mengatakan bahwa tiga warga negaranya kehilangan nyawa dalam tragedi itu. Kedutaan China mengatakan telah “mengaktifkan mekanisme tanggap darurat” untuk memberikan bantuan kepada setiap warga negara China yang terluka atau mungkin mencari bantuan.
Pihak berwenang Seoul juga mengidentifikasi beberapa korban dari Iran, Uzbekistan dan Norwegia. Sedikitnya 20 warga negara asing dari 10 negara tewas dalam tragedi itu, kata Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea Selatan kepada Washington Post, menambahkan bahwa setidaknya satu dari korban adalah warga negara AS.
Hingga tengah hari pada hari Minggu, jumlah korban tewas mencapai 153 dengan 103 lainnya terluka. Sebagian besar korban berusia akhir belasan atau 20-an.
Jumlah kematian bisa meningkat lebih lanjut karena 37 orang menderita luka serius dalam kejadian, para pejabat memperingatkan.
“Ini benar-benar mengerikan,” kata Presiden Yoon Suk-yeol pada hari Minggu, menyebut itu sebagai “tragedi dan bencana yang seharusnya tidak pernah terjadi.”
Tragedi itu terjadi di distrik kehidupan malam utama Seoul pada hari Sabtu, saat 100.000 orang berkumpul di daerah itu untuk perayaan Halloween pada larut malam.
Menurut saksi mata, kepanikan terjadi setelah kerumunan massa terjebak ke gang sempit sehingga susah bergerak.
Presiden Yoon berjanji bahwa pihak berwenang akan “menyelidiki penyebab kecelakaan dan membuat perbaikan mendasar sehingga kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di masa depan.”
Hingga saat ini pihak berwenang Korsel belum mengumumkan apakah ada warga negara Asia, seperti Indonesia dan lainnya. Namun update akan terus dilakukan pihak berwenang karena penyelidikan dan data terbaru korban terus dilakukan.
Kedutaan Besar RI di Seoul dalam keterangannya menyampaikan ada dua WNI yang menjadi korban tragedi halloween di Itaewon, Korea Selatan.
Dua WNI tersebut sempat dirawat di rumah sakit dan kini telah kembali ke kediaman.
“WNI berinisial AR telah dirawat di Korea University Anam Hospital akibat kejadian di Itaewon semalam (29/10). Minggu pagi yang bersangkutan sudah keluar dari RS dalam keadaan baik,” demikian KBRI Seoul dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, seperti dikutip Antara, Minggu (30/10).
Sementara itu, satu WNI lainnya dengan inisial CA juga telah menerima perawatan di rumah sakit atas luka ringan yang dideritanya. Korban telah kembali ke kediamannya Sabtu malam. (Nto)