Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerintah Jepang meminta rumah tangga dan perusahaan untuk menghemat listrik mulai Desember dengan menyebutkan bahwa situasi pasokan energi negara ini masih tidak dapat diprediksi.
Ini merupakan yang pertama kalinya dalam tujuh tahun pemerintah mengeluarkan permintaan semacam itu untuk musim dingin.
Menteri Perindustrian Jepang Nishimura Yasutoshi mengatakan kepada NHK, bahwa pemerintah memutuskan untuk meminta orang-orang dan perusahaan agar menghemat listrik dengan batas yang masuk akal pada musim dingin ini setelah permintaan sebelumnya pada musim panas.
Para pejabat mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan listrik tampaknya bisa mengamankan tingkat kapasitas pasokan energi cadangan sebanyak tiga persen, jumlah minimum yang dibutuhkan untuk pasokan yang stabil di seluruh negeri.
Namun, biaya pengadaan gas alam cair masih tetap tinggi. Para pejabat menyebut invasi Rusia atas Ukraina sebagai penyebab biaya yang lebih tinggi tersebut.
Pemerintah mengeluarkan keputusan resmi pada Selasa (1/11) untuk menyampaikan permintaan itu. Langkah tersebut meminta rumah tangga dan perusahaan agar melakukan berbagai upaya untuk menghemat listrik mulai Desember hingga Maret.
Para pejabat menyebutkan bahwa penghematan satu persen penggunaan listrik oleh seluruh rumah tangga di Jepang akan cukup untuk memasok energi 15.000 minimarket selama satu hari.
Pemerintah meminta agar orang-orang mengenakan pakaian berlapis saat berada di dalam ruangan dan mematikan lampu yang tidak digunakan.
Pemerintah juga menyebutkan bahwa satu persen penghematan oleh seluruh kantor di Jepang cukup untuk pasokan energi 100 ribu rumah tangga. Perusahaan-perusahaan diminta untuk mengurangi penggunaan lampu dan pemanas ruangan.(Nto)