Jakarta – Para pemuda Yahudi Israel meyakini negaranya bakal punah tidak lama lagi. Hal ini karena berbagai faktor yang melatarbelakangi.
Saluran TV Al-Mayadeen hari Sabtu (5/11) dalam sebuah laporan mengutip laporan media Israel yang mengungkapkan bahwa sekitar sepertiga pemuda rezim zionis meyakini Israel tidak akan ada dalam 25 tahun mendatang.
TV Israel saluran 12 yang melansir jajak pendapat yang dilakukan oleh Koalisi Gerakan Pemuda, yang menekankan bahwa sepertiga pemuda Israel tidak ingin bertugas di militer.
Analis Israel telah menggambarkan hasil jajak pendapat ini sangat berbahaya terhadap eksistensi Israel.
Di sisi lain dari sisi politik, kondisi Israel jauh dari aman. Faksi-faksi di antara kubu garis keras dan kubu moderat saling menjatuhkan di pemerintahan.
Situs Al-Nashra hari Sabtu (5/11) dilansir Parstoday melaporkan, Menteri Perang Rezim Zionis Benny Gantz, yang dikalahkan dalam pemilihan umum Knesset baru-baru ini oleh kubu Benjamin Netanyahu, mengungkapkan bahwa rezim Zionis menghadapi masalah eskalasi perpecahan dan ekstremisme.
Gantz juga menyerukan pembentukan partai moderat yang melampaui partai-partai yang ada saat ini.
“Sulit bagiku untuk mengakhiri liburan pekan ini. Hasil pemilu mengejutkan,” ujar Menteri Perang Rezim Zionis.
Koalisi Benny Gantz dan Yair Lapid dikalahkan kubu Partai Likud Benjamin Netanyahu dalam pemungutan suara baru-baru ini.
Rezim Zionis mengadakan pemilihan umum Knesset keempat dalam lima tahun terakhir pada Selasa lalu.
Pejabat rezim Zionis telah memperingatkan bahaya keruntuhan dari dalam, karena konflik internal, terutama perselisihan antara orang Yahudi Ortodoks dan arus sekuler Zionis.(Nto)