Indonesiainside.id, Jakarta – Sebuah perusahaan Israel telah memasok sistem anti-drone ke Ukraina. Hal ini tidak dilakukan langsung, tetapi dikirim melalui Polandia, setelah seakan-akan dijual ke negeri itu.
Laporan ini diungkap media Israel, setelah selama ini negeri zionis bersitegang dengan Rusia dan kemudian berjanji tidak akan menjual senjata canggih ke Ukraina.
Menurut situs berita Ibrani, Zman Yisrael , sebuah sumber di perusahaan itu mengatakan bahwa drone itu dijual ke Polandia untuk menghindari tuduhan bahwa Israel menjual senjata canggih ke Ukraina. Hal ini juga akan membuat hubungan dengan Rusia semakin panas.
Perusahaan Israel, menurut surat kabar tersebut, melaporkan penjualan sistem anti-drone ke Kementerian Pertahanan Israel, dengan mengatakan bahwa pembelinya adalah Polandia. Perusahaan tersebut tampaknya tutup mata bahwa Polandia hanyalah mediator dan mengirimkan senjata tersebut ke Ukraina.
Sistem anti-drone, yang dapat mencegat dan mengganggu kendaraan udara tak berawak, diklasifikasikan oleh Kementerian Pertahanan Israel sebagai “teknologi pertahanan canggih” dan karena itu tidak dapat dijual ke Ukraina.
Namun, surat kabar itu mengatakan, pemerintah Israel tampaknya tidak mau menghalangi kesepakatan itu.
Sejak dimulainya perang Rusia di Ukraina, Israel telah menolak untuk menjual sistem pertahanan ofensif dan canggih ke Kyiv, khawatir ini akan merusak “hubungan sensitif” dengan Moskow.
Israel telah mengerahkan sistem anti-drone di sepanjang perbatasan dengan Lebanon dan di sekitar Jalur Gaza untuk melemahkan potensi serangan drone yang dilakukan oleh Hizbullah Lebanon atau perlawanan Palestina di Gaza.(Nto)