JAKARTA – Mobil Tesla buatan pengusaha Elon Musk tiba-tiba ngebut kesetanan menabrak beberapa orang termasuk siswa. Akibatnya dua orang meninggal dunia dan beberapa luka-luka.
Mobil sedan listrik warna putih itu diduga melaju hingga kecepatan 198 km/jam di jalanan umum. Ada dugaan mobil tersebut mengalami malfungsi dan hilang kendali.
Dikutip dari The Times, dua korban meninggal dalam kecelakaan ini adalah seorang pengendara motor dan seorang siswa setingkat SMA yang ditabrak ketika mengendarai sepeda ontel.
Peristiwa mengerikan ini terjadi di Chaozhou, yang terletak di Provinsi Guangdong, pada 5 November lalu.
Video kecelakaan ini tertangkap beberapa CCTV, dan beredar luas di media sosial China. Dalam video singkat tersebut terlihat mobil melesat dalam kecepatan sangat tinggi tak terkendali.
Dalam video awal-awal kejadian, tak terlihat ada keanehan pada Tesla Model Y tersebut. Awalnya Tesla tersebut terlihat akan parkir dan menepi dari jalanan.
Namun tiba-tiba mobil listrik tersebut melaju kesetanan dan nyaris menabrak motor yang melaju di depannya. Mobil mahal itu seperti kehilangan kendali.
Beberapa detik setelahnya, mobil itu terus melesat makin kencang seperti balapan.
Tak ayal, kecelakaan pun terjadi. Mobil yang belum diketahui dikendarai oleh siapa itu lantas menghantam pengguna jalan yang lain. Namun bukannya berhenti, laju mobil tetap melesat dan kemudian menabrak pengguna jalan lain hingga terpental.
Mobil listrik itu kemudian berhenti setelah menabrak bangunan toko nyaris 2 km dari lokasi pertama.
Dalam penyelidikan, polisi menduga adanya malfungsi sistem mobil tersebut. Dikabarkan kalau pengemudi mobil sebenarnya sudah menginjak pedal rem, namun tidak membuat kecepatan mobil berkurang.
Pihak Tesla menyatakan siap turun tangan ikut menginvestigasi kecelakaan tersebut. Namun mereka membantah kalau telah terjadi malfungsi.
Kejadian ini bukan kali pertama mobil-mobil Tesla bermasalah di China. Sudah beberapa kali Tesla dilaporkan mengalami masalah pada pengereman.
Namun beberapa laporan tersebut kemudian ditarik dan orang yang mengajukan tuduhan malah menyatakan permintaan maaf karena telah menyampaikan informasi yang keliru.(Nto)