MAKASSAR – Bencana tanah longsor terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan. Akibat kejadian tersebut dua warga meninggal dan dua lagi masih dalam pencarian.
Musibah tanah longsor dan luapan air sungai setelah hujan deras dengan intensitas tinggi, menerjang wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengakibatkan dua orang dinyatakan meninggal dan dua orang masih dalam pencarian.
“Ada kejadian tanah longsor dan luapan air sungai di dua titik. Menurut informasi yang kami dapatkan, ada dua orang warga telah meninggal dunia dan dua masih dalam pencarian, ” ujar Kepala Seksi Humas Polres Gowa, AKP Hasan Fadhlyh kepada wartawan.
Adapun peristiwa itu terjadi di Jalan Poros Malino KM 62 Kampung Borong Sapiri, Dusun Bontoloe dan Jalan Poros Malino KM 58, Kampung Kunyika, Dusun Galesong, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.
“Terjadi sekitar pukul 18.00 Wita,” tambahnya.
Sumber longsoran berasal dari bukit yang ada di sekitar lokasi. Diduga karena struktur tanahnya labil sehingga terjadi longsor.
Kejadian tanah longsor dan luapan air di sungai di dua titik tersebut mengakibatkan jalan Poros Malino atau perbatasan Parangloe dan Kecamatan Tinggimoncong tidak bisa dilewati.
Sementara itu, warga yang meninggal dunia yakni Nuraeni (47) terseret material tanah longsor bersama mobilnya hingga jatuh ke jurang saat melintasi jalan raya mengendarai kendaraan bersama tiga anggota keluarganya di jalan Poros Malino, Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe. Kemudian, Sunaria (39) warga Borong Sapiri Dusun Bontoloe, Kecamatan Parangloe turut menjadi korban material longsor.
“Sejauh ini sebanyak lima unit rumah dan tiga mobil rusak terdampak tanah longsor,” ujarnya.
.Untuk korban selamat di dalam mobil saat longsor berjumlah dua orang, yakni Cindy Regina Putri (17), dan Kahar (47). Sedangkan masih dalam tahap pencarian yakni Dg Ngaseng (warga setempat) dan Jumriah (37), penumpang mobil.(Nto)