KIEV – Saat menarik diri dari Kherson, militer Rusia meninggalkan ladang ranjau besar yang bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk disingkirkan Ukraina.
Dikisahkan oleh media lokal, beberapa hari setelah pasukan Rusia mundur dari kota Kherson, ibu kota provinsi dengan nama yang sama di Ukraina selatan, sekelompok pekerja dikirim ke desa kecil Posad-Pokrovske untuk memperbaiki rel kereta api ke Mykolaiv. Ini adalah tempat pertempuran paling sengit dalam beberapa bulan terakhir di Kherson.
Ketika mereka sampai di desa Posad-Pokrovske, para pekerja melihat banyak cabang dan batang kayu menghalangi jalan. Tanpa ragu, mereka menghilangkan rintangan dan mengemudikan truk perbaikan lintasan untuk terus bergerak maju.
Namun kurang dari 100 meter jauhnya, truk mereka menabrak ranjau anti-tank di bawah jalan, menyebabkan seorang pekerja kehilangan kakinya, yang lainnya dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat.
Belakangan, sekelompok pekerja mengetahui bahwa kayu gelondongan itu ditempatkan oleh tentara Ukraina di jalan untuk memberi tanda bahwa ada ranjau darat di depan.
Insiden ini tidak mengejutkan di Kherson. Beberapa hari sebelumnya, sebuah keluarga beranggotakan empat orang menabrak ranjau darat saat mengemudi di desa Novoraisk, di pinggiran kota.
Sebelum Rusia menarik pasukannya, otoritas Ukraina memperingatkan bahwa Moskow berusaha mengubah Kherson menjadi “kota kematian”. Setelah menguasai kota, militer Ukraina mengatakan banyak daerah di sini telah berubah menjadi ladang ranjau raksasa.
“Sejak militer Rusia berencana menarik diri secara aktif, mereka punya banyak waktu untuk menanam ranjau,” kata Tymur Pistriuha, kepala LSM Asosiasi Pembersihan Ranjau Ukraina, kepada Guardian.
“Kemungkinan Kherson akan segera memimpin dunia dalam jumlah korban persenjataan yang tidak meledak.”
Selain reruntuhan bangunan, jalan menuju Kherson kini terlihat jelas karena setiap 10 meter terdapat penghalang berupa pita berwarna merah putih di samping rambu peringatan ladang ranjau.
Lusinan ranjau yang ditemukan ditumpuk di sebelah pos pemeriksaan terdekat, yang sekarang dikendalikan oleh pasukan Ukraina. Di jalan pedesaan, ranjau darat yang tak terhitung jumlahnya tergeletak di tanah dan menunggu pihak berwenang untuk menetralisirnya.
Menurut para ahli, proses pembersihan ranjau di Kherson memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Saksi dan pejabat militer Ukraina mengatakan bahwa tentara Rusia telah menanam ranjau di mana-mana.
“Rusia menanam ranjau sedapat mungkin,” kata Oleksandr Valeriiovych, seorang tentara Ukraina yang ditempatkan di desa Posad-Pokrovske di Kherson. “Jalan, tanah, jembatan, rumah, bangunan. Semuanya. Kami menemukan ranjau di mana-mana. Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya,” jelas Valeriiovych.(Nto)