JAKARTA – Para tokoh pendidikan dan tokoh lintas agama mendeklarasikan dukungan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden 2024. Deklarasi dilakukan di Sofyan Hotel Soepomo, Jakarta, Minggu (4/12).
Tokoh pendidikan Indra Charismiadji yang juga juru bicara Laskar Angkatan Muda Anies Baswedan (Laskar Aman) menegaskan, relawan ini merupakan organik dan bukan bayaran. Dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bentuk kecintaan pada Ibu Pertiwi.
Dikatakannya, Anies Baswedan merupakan sosok yang tepat menjadi presiden untuk semua agama dan semua warga Indonesia. Hal ini telah dibuktikan selama 5 tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Kami menilai Pak Anies, bisa menjadi presiden untuk semua. Kami sedih melihat bangsa ini dibodohi, dipecah-belah walaupun sudah merdeka puluhan tahun,” kata Indra, Minggu (4/12).
Relawan Laskar Aman juga bertekad ingin menjadikan Indonesia negara aman dan bebas dari isu negara khilafah ataupun adanya upaya islamisasi ataupun kristenisasi yang selalu digulirkan. Lantaran hal ini bisa menyebabkan kelompok tertentu mendapat perlakukan berbeda dan terintimidasi.
“Pada dasarnya kami sudah muak dengan narasi perpecahan dengan politik dengan jargon aku Pancasila dan kamu khilafah, padahal mereka ini saudara-saudara kita juga, sementara mereka mempunyai pandangan berbeda mungkin enggak seperti yang digembar gemborkan,” tegas Indra.
Anies yang selalu dikampanyekan negatif karena dikaitkan dengan kelompok intoleran nyatanya selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak terbukti.
“Isu bahwa Jakarta akan menjadi provinsi syariah atau pengusung negara khilafah tidak terbukti. Bahkan, Pak Anies melakukan berbagai macam terobosan memberikan rasa aman dan kebebasan untuk semua agama,” ujarnya.
Ditambahkannya juga, selama Jakarta dipimpin oleh Anies Baswedan, izin pendirian rumah ibadah yang sulit didapat dan telah menunggu puluhan tahun dikeluarkan. Selain itu semua umat beragama juga mendapat dana hibah Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) selama kepemimpinan Anies.
“Jadi apa yang ditakutkan tidak terjadi,” pungkasnya. (Nto)