JAKARTA – Rusia menuduh Ukraina menggunakan drone untuk menyerang sejumlah lapangan udara militer di dalam wilayahnya.
Serangan drone yang diklaim terjadi di lapangan udara di wilayah Kursk Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina.
Pejabat di wilayah Kursk merilis gambar asap hitam di atas lapangan terbang pada dini hari Selasa (6/12).
Gubernur wilayah itu, Roman Starovoit, mengatakan sebuah tangker penyimpanan minyak di sana telah terbakar tetapi tidak ada korban jiwa.
“Akibat serangan drone, sebuah kapal tanker minyak terbakar di dekat lapangan udara Kursk. Tidak ada korban jiwa. Api sedang dilokalisasi. Layanan darurat sedang bekerja di lokasi,” kata Starovoit.
Dia mengatakan telah mengadakan pertemuan “komisi anti-teroris” dan memutuskan untuk “memperpanjang level tingkat kuning atas bahaya serangan teroris” selama 15 hari lagi. Sekolah juga diliburkan setelah insiden itu.
Serangan itu terjadi satu hari setelah Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan menyalahkan Ukraina atas serangan pesawat tak berawak di dua pangkalan udara militer.
Kementerian mengatakan Ukraina telah menggunakan drone untuk menyerang dua lapangan terbang militer Rusia pada Senin pagi, menambahkan bahwa pertahanan udaranya telah mencegat drone “di wilayah Saratov dan Ryazan.”
“Pada pagi hari tanggal 5 Desember, rezim (Kiev), berusaha menyerang dengan kendaraan udara tak berawak [drone] di lapangan udara militer Diaghilevo di wilayah Ryazan dan Engels di wilayah Saratov,” bunyi pernyataan itu.
Kedua pangkalan itu berada ratusan mil di dalam wilayah Rusia.
Rusia meluncurkan rentetan rudal baru ke arah Ukraina pada hari Senin sebagai tanggapan. Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa lebih dari 60 rudal Rusia telah dicegat. Namun beberapa mencapai target mereka di Kryvyi Rih dan di selatan kota Odesa. (Nto)