“Kongres harus berhenti mendanai apartheid,” tulis anggota kongres AS itu di Twitternya.
Tlaib mencatat bahwa tahun 2022 adalah salah satu tahun paling mematikan bagi warga Palestina, menambahkan bahwa “pasukan dan pemukim Israel membunuh lebih dari 200 warga Palestina, termasuk lebih dari 50 anak-anak.”
Dia juga berbagi tweet dari kelompok Suara Yahudi untuk Perdamaian (JVP) yang berbasis di AS, menunjukkan rekaman video pasukan pendudukan Israel yang menghancurkan rumah dan infrastruktur lainnya di Masafer Yatta, di distrik Hebron (Al-Khalil) Tepi Barat yang diduduki selatan.
“Hanya beberapa hari setelah pemerintah baru Israel dilantik, keluarga di Masafer Yatta sudah menghadapi lebih banyak pembersihan etnis,” cuit Tlaib.
“Pengusiran penduduk Masafer Yatta yang sedang berlangsung oleh militer Israel sekarang akan dipercepat dengan kecepatan yang lebih cepat. Jangan berpaling. Selamatkan Masafer Yatta,” tambahnya.
“Bahkan satu minggu memasuki tahun 2023, pemerintah apartheid sayap kanan yang baru bergerak untuk membersihkan seluruh komunitas secara etnis, yang akan menggusur lebih dari 1.000 penduduk Palestina, termasuk 500 anak-anak, Semua dengan dukungan Amerika, buldoser, dan peluru,” Tlaib menyimpulkan.(Nto)