JAKARTA – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan vaksin Covid-19 nilai ganda buatan Pfizer dapat menyebabkan orang lanjut usia mengalami stroke iskemik.
Tautan Data Keamanan Vaksin CDC AS menemukan bahwa vaksin Pfizer generasi kedua (juga dikenal sebagai nilai ganda) terhadap Omicron meningkatkan tingkat stroke iskemik pada orang berusia 65 tahun ke atas. Ini bisa terjadi dalam tiga minggu pertama setelah injeksi.
Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum, biasanya disebabkan oleh gumpalan darah.
Menurut CDC, dari 550.000 lansia yang menggunakan vaksin generasi baru Pfizer, 130 mengalami stroke dalam tiga minggu setelah injeksi, tidak ada yang meninggal.
Dr. William Schaffner, ahli penyakit menular di Universitas Vanderbilt dan anggota Komite Penasihat CDC untuk Praktik Imunisasi, mengatakan jumlah stroke yang terdeteksi relatif kecil.
“Stroke ini tidak biasa. Sistem CDC seperti radar. Bahkan jika kami mendeteksi risiko kecil, kami akan menyelidiki apakah ini masalah serius atau tidak,” kata Dr. Schaffner dilansir VnEkspres.
Badan tersebut juga mencatat bahwa dalam catatan medis utama lainnya, tidak ditemukan stroke serupa. CDC merekomendasikan agar orang dewasa, lansia, dan mereka yang rentan terhadap Covid-19 tetap divaksinasi penuh sesuai jadwal sebelumnya.
“Data keseluruhan menunjukkan bahwa risiko klinis tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata, tetapi kami yakin semua informasi penting tetap harus dibagikan kepada publik, seperti yang telah kami lakukan di masa lalu,” kata pernyataan itu. Laporan CDC menyatakan.
CDC serta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) akan terus mengevaluasi data tambahan dari berbagai sumber dan sistem keamanan vaksin lainnya. Hasilnya akan dibahas pada pertemuan 26 Januari Komite Penasihat FDA untuk Vaksin dan Biologis.
Pada 13 Januari, Pfizer mengatakan belum mencatat status stroke dalam sistem pemantauan independennya. Sejak pertengahan 2022, perusahaan telah mulai mengerjakan vaksin “bernilai ganda” generasi baru untuk mencegah strain Omicron dan virus asli tahun 2020.
Pada bulan Agustus, Badan Regulasi Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) mengutip analisis yang menunjukkan bahwa vaksin tersebut menginduksi respons kekebalan yang baik terhadap subtipe Omicron lainnya seperti BA.4 dan BA.5. (Nto)