KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat sejumlah pejabat tinggi dalam perombakan politik terbesar negara itu saat perang berlanjut, Selasa (24/1).
Pemecatan yang dilakukan Zelensky terhadap lebih dari 12 pejabat senior pemerintah Ukraina terjadi beberapa hari setelah penangkapan seorang wakil menteri atas dugaan penggelapan, tuduhan yang, meskipun dibantah oleh Kementerian Pertahanan, memicu protes terhadap kinerja pemerintah Ukraina.
Dikatakan bahwa pejabat pemerintah Ukraina yang dipecat termasuk lima gubernur daerah, empat wakil menteri, dan seorang pejabat senior kantor kepresidenan, lansir laman Parstoday.
“Setiap agen internal yang mengganggu pemerintah akan dipecat dan akan disingkirkan. Ini diperlukan untuk perlindungan kami dan membantu kami lebih dekat dengan institusi Eropa,” kata Zelensky.
Perjuangan melawan kebobrokan keuangan dan administrasi di Ukraina menjadi sangat penting saat ini karena perang dengan Rusia telah membuat Kiev sangat bergantung pada dukungan blok Barat.
Sementara itu, Ukraina berusaha untuk bergabung dengan Uni Eropa dan dalam situasi ini, adanya korupsi dapat menjadi hambatan bagi lebih banyak bantuan Barat ke Ukraina.
Tiga hari lalu, Volodymyr Zelensky mengakui adanya korupsi yang meluas di negaranya dan mengumumkan bahwa korupsi adalah masalah kronis di Ukraina, dan setelah perang melawan Rusia, masalah ini telah ditempatkan di latar belakang masalah Ukraina dan tidak akan pernah ada toleransi.
Masalah pemberantasan korupsi keuangan di Ukraina menjadi sangat penting, terutama mengingat keinginan lama Kiev untuk bergabung dengan Uni Eropa. Sementara mempertimbangkan kriteria dan standar Uni Eropa dan Kiev sangat jauh dari standar ini, terutama di bidang pemberantasan kerusakan keuangan dan administrasi, pada dasarnya tidak mungkin memenuhi permintaan Zelensky untuk keanggotaan langsung Ukraina dalam serikat ini.
Ukraina memiliki sejarah panjang korupsi yang meluas dan pemerintahan yang goyah, sehingga Organisasi Transparansi Internasional menempatkan negara ini pada peringkat 122 dari 180 negara di dunia, dan dianggap sebagai negara paling korup di Eropa dalam hal kebobrokan keuangan dan administrasi.
Situasi ekonomi Ukraina telah menghadapi peningkatan penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Semua ini melemahkan kemungkinan negara ini menjadi anggota Uni Eropa.
Selain itu, salah satu syarat terpenting yang ditetapkan Uni Eropa bagi negara-negara yang ingin menjadi anggota adalah penyelesaian semua sengketa teritorial dan perbatasan dengan tetangganya.(Nto)