JAKARTA – Kementerian Luar Negeri China menjawab tuduhan Pentagon soal balon mata-mata yang dituding milik Tiongkok. Menurut Kemenlu China, bahwa balon tersebut adalah bagian dari upaya penelitian meteorologi sipil.
Namun, departemen sejak itu berkomentar bahwa “beberapa politisi dan media di Amerika Serikat menggunakan insiden itu sebagai dalih untuk menyerang dan mencoreng China”, tegas Kemenlu China.
Klarifikasi oleh para pejabat datang tidak lama setelah muncul laporan tentang ledakan yang meletus di atas wilayah udara Billings, mengutip video yang dibagikan oleh pengguna Twitter Dolly Moore.
Selain peninjauan yang dilakukan oleh kantor gubernur dan MDES, media setempat melaporkan aparat penegak hukum belum menerima pengaduan dari warga di daerah tersebut. Sheriff Yellowstone County Mike Linder mengatakan departemennya tidak dapat menghubungi pembuat video tersebut.
Pertanyaan lebih lanjut diajukan oleh video yang tidak berdasar setelah pelacak menunjukkan bahwa balon tersebut tampaknya telah transit di wilayah udara di atas Kansas ketika video tersebut muncul secara online.
Awal setelah laporan itu, Anggota Kongres Matt Rosendale dalam sebuah tweet mengatakan dia menghubungi Komandan di pangkalan Angkatan Udara Malmstrom untuk meminta klarifikasi. Munculnya video tersebut muncul setelah beberapa kritikus bertanya-tanya mengapa AS tidak menembak jatuh balon itu.
Laporan ledakan juga datang saat Pentagon melaporkan balon pengintai kedua telah terlihat di Amerika Latin.
Kementerian Luar Negeri China telah mengkonfirmasi bahwa balon di atas AS bagian utara adalah milik China, tetapi menggarisbawahi bahwa itu adalah perangkat sipil yang digunakan untuk penelitian meteorologi. Lebih lanjut dijelaskan, balon berukuran dua buah bus itu melaju keluar jalurnya. (Nto)