LONDON – Media Rusia, Sputnik menerbitkan sebuah laporan yang menyebutkan bahwa dua resimen Artileri Kerajaan Inggris kini tidak punya senjata berat karena telah diberikan semua kepada Ukraina.
“Angkatan Darat Inggris tidak lagi memiliki senjata berat yang tersisa setelah memberikan semuanya ke Ukraina,” menurut sebuah laporan baru-baru ini.
Keseluruhan dari 30 senjata artileri self-propelled AS-90 milik Inggris telah dikirim ke rezim Zelensky, The Sun melaporkan.
“Keputusan untuk memberikan senjata itu telah melucuti dua resimen Artileri Kerajaan, yang berbasis di Dataran Salisbury, Wilts, dari semua senjata kerja mereka,” tulis outlet tersebut.
“Jika penembak tidak memiliki senjata, kami tidak bisa bertarung, kita tidak bisa berlatih,” kata sumber miiter dikutip The Sun.
Berita itu muncul di tengah dorongan pejabat pertahanan Inggris untuk meyakinkan publik agar membeli alutsista yang lebih baru dan lebih bagus untuk militer.
Karenanya muncul dugaan, motif pelucutan resimen artileri kerajaan itu disebut-sebut untuk memudahkan PM Inggris meminta tambahan dana dari para pembayar pajak agar mendapatkan pembiayan lebih besar guna membeli peralatan baru untuk militer.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace baru -baru ini juga menyuarakan pandangan bahwa militer Inggris dibiarkan kekurangan dana mengingat kampanye pemerintahnya yang terus menerus untuk memompa Ukraina dengan senjata mematikan.
“Ketika dunia semakin berbahaya, pertahanan harus mendapatkan proporsi pembelanjaan yang semakin besar,” katanya.
Dengan menyumbangkan lebih banyak artileri ke Ukraina Angkatan Darat Inggris secara efektif memaksa pemerintah di London akhirnya membelanjakan lebih banyak uang untuk senjata dan peluncur baru.(Nto)