JAKARTA – Jumlah korban gempa bumi yang melanda Turkiye dan Suriah dipastikan bertambah.
Gempa bumi berkekuatan 7,8 M telah menimbulkan kehancuran yang meluas di Turkiye dan Suriah. Hitungan terbaru korban tewas sekitar 3.700 orang. Namun, diperkirakan jumlahnya bisa mencapai 10.000, karena masih banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan.
Gempa bumi telah meruntuhkan gedung-gedung besar bertingkat dan seluruh blok apartemen.
Ini adalah gempa terburuk yang melanda Turkiye abad ini, dan perang melanda Suriah hanya menambah kehancuran yang ditanggung oleh jutaan warga Suriah.
Korban tewas yang terus meningkat sudah menjadi korban tertinggi dari setiap gempa bumi yang dialami Turkiye sejak 1999. Saat itu, gempa berkekuatan 7 M lebih telah menewaskan lebih dari 17.000 orang.
Presiden Turki Tayyip Erdogan, menyebutnya sebagai “bencana mengerikan sepanjang sejarah” dan gempa terburuk yang melanda negara itu sejak 1939.
“Semua orang mengerahkan hati dan jiwa mereka ke dalam upaya meskipun musim dingin, cuaca dingin dan gempa bumi yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,” kata Erdogan.
Sementara itu Suriah telah meminta bantuan masyarakat internasional.
Sebuah pernyataan oleh kementerian luar negeri Suriah mengimbau “negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa … Komite Palang Merah Internasional dan kelompok” kemanusiaan lainnya untuk mendukung “upaya menghadapi gempa dahsyat”.
Masyarakat juga meminta dunia memberikan bantuan atas bencana ini. Hingga kini petugas penyelamat Rusia, telah terbang ke kedua negara tersebut.
India juga telah menyuarakan kesiapannya untuk “memberikan semua bantuan yang memungkinkan” kepada mereka. Dalam sebuah pernyataan, pemerintah PM Narendra Modi, menyebutkan tim pencarian dan penyelamatan Pasukan Penyelamat Bencana Nasional bersama tim medis akan segera dikirim. (Nto)