Al-Qur’an adalah Kalam Allah SWT. Ia adalah mukjizat terbesar yang abadi hingga akhir zaman ini. Sumber segala kebaikan. Berisi kabar gembira, peringatan, dan ancaman.
Qur’an wajib dibaca agar menjadi penolong di dunia dan akhirat. Bahkan menjadi syafaat atau penolong di hari kiamat untuk para pembacanya. Ia adalah obat, syafaat, dzikir terbaik, cahaya, dan ruh yang menghidupkan.
Hiduplah seseorang dengan Al-Qur’an, dan sesungguhnya ia mati tanpa Al-Qur’an dalam jiwanya. Manusia tanpa Al-Qur’an laksana mayat yang berjalan. Punya raga tapi tak punya jiwa.
Al-Qur’an juga sakral. Bisa mengangkat derajat seseorang, sekaligus bisa menghempaskannya ke jurang kehinaan. Termasuk bagi orang yang gemar membacanya, tapi enggan mengamalkannya. Jangan sampai capek-capek baca Qur’an, tapi malah menghinakan pembacanya. Karena itu, waspadalah!
عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه : أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «إن اللهَ يَرفعُ بهذا الكِتابِ أقْواماً ويَضَعُ به آخَرِينَ».
[صحيح] – [رواه مسلم]
Dari Umar bin Al-Khaṭṭāb -raḍiyallāhu ‘anhu- bahwa Nabi Muhammad -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya Allah mengangkat dengan kitab ini (Al-Qur`ān) beberapa kaum, dan merendahkan dengannya kaum yang lain.” Hadis sahih – Diriwayatkan oleh Muslim
Artinya bahwa Al-Qur`ān ini dibawa oleh orang-orang yang membacanya. Di antara mereka ada yang diangkat oleh Allah di dunia dan akhirat, ada juga yang direndahkan oleh Allah dengan Al-Qur`ān di dunia dan akhirat.
Siapa yang mengamalkan Al-Qur`ān karena membenarkan berita-beritanya, melaksanakan segala perintahnya, menjauhi semua larangannya, mengikuti petunjuknya, dan berakhlak dengan akhlak yang dibawanya – dan semuanya adalah akhlak utama – maka sesungguhnya Allah Ta’ālā akan mengangkatnya dengan Al-Qur`ān itu di dunia dan akhirat.
Sebab, Al-Qur`ān adalah asal ilmu, sumber ilmu dan segala ilmu. Allah Ta’ālā berfirman, “niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
Adapun di akhirat, Allah akan mengangkat dengan Al-Qur`ān itu beberapa kaum di surga-surga kenikmatan. Sedangkan orang-orang yang direndahkan oleh Allah dengan Al-Qur`ān adalah kaum yang membaca Al-Qur`ān dan memperbagus bacaannya, tetapi mereka menyombongkan diri darinya – kita berlindung kepada Allah. Mereka itu tidak membenarkan berita-berita Al-Qur’an, dan tidak mengamalkan hukum-hukumnya.
Mereka menyombongkan dirinya secara praktik, menolak beritanya saat datang kepada mereka sesuatu dari Al-Qur`ān, seperti kisah para nabi terdahulu atau lainnya atau mengenai hari akhir atau lain sebagainya. Mereka meragukan hal tersebut dan tidak beriman kepadanya.
Bahkan keadaan mereka bisa sampai kepada pengingkaran, padahal mereka itu membaca Al-Qur`ān. Mereka menyombongkan diri tentang hukum-hukum. Mereka tidak melaksanakan perintahnya dan tidak berhenti dari larangannya. Mereka adalah orang-orang yang direndahkan oleh Allah di dunia dan akhirat. (Aza)