JAKARTA – Amerika Serikat memberikan gebukan keras berupa sanksi tegas kepada junta Myanmar dan kroni-kroninya atas kekejaman yang dilakukan terhadap warga sipil. Hal ini menyusul adanya serangan udara terhadap warga sipil belum lama ini.
Departemen Keuangan Amerika Serikat memberikan sanksi kepada 2 orang dan 6 perusahaan yang berkomplot dengan rezim junta militer Myanmar.
Sanksi yang diberikan pada Jumat 24 Maret 2023 dilakukan guna mencegah kekejaman rezim junta militer Myanmar terus berlanjut.
Ada tiga entitas perusahaan yang terkait dengan sektor pertahanan Myanmar. Mereka bergerak di bidang impor, penyimpanan, dan distribusi bahan bakar pesawat militer.
“Perusahaan yang terkena sanksi yaitu Sia Sun Group yang sebelumnya juga sempat dikenai sanksi oleh Kanada dan Uni Eropa,” sebut Departemen Keuangan Amerika Serikat dikutip dari Al Jazeera.
Kemudian terdapat Asian Sun Trading Co.Ltd dan Cargo Link Petroleum Logistics Co.Ltd yang disanksi oleh Inggris pada Februari lalu.
Pasangan suami istri, Tun Min Latt dan Win Min Soe dicap sebagai kroni dari pemimpin rezim junta militer Myanmar dan terkena sanksi serupa.
Pasangan ini mengelola perusahaan mereka yakni Star Sapphire Group, Star Sapphire Trading Company, dan Star Sapphire Group PTE yang berada di Singapura.
Perusahaan tersebut bergerak di bidang impor persenjataan militer termasuk suku cadang dan drone.
Mereka juga agen perusahaan senjata Tiongkok, Norinco,” kata Departemen Keuangan AS.
Tun Min Latt telah ditangkap di Thailand akibat perdagangan narkoba dan pencucian uang pada September 2022 lalu.
Sebelumnya, Uni Eropa dan Inggris juga telah memberikan sanksi kepada Myanmar guna mempersempit dan mengisolasi pemerintah militer mereka. (Nto)