Oleh: Rizki Daniarto
Indonesiainside.id, Madiun – Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Madiun mendesak pemkab menambah embung di wilayahnya. Sebab, saat musim kemarau berlangsung banyak lahan sawah yang tidak produktif karena kekeringan.
“Terutama yang daerah atas (lereng Gunung Wilis), kata Ketua KTNA Kabupaten Madiun Soeharno.
Lahan pertanian yang mengalami kekeringan itu seperti di wilayah Kecamatan Gemarang, Kare, Wungu, Geger, Dagangan, dan Dolopo. Adapun luasannya sekitar 220 hektare dari 32 ribu hektare total areal persawahan di Kabupaten Madiun. Sebagai solusi dari permasalahan yang setiap tahun terjadi itu perlu tambahan embung.
“Karena sekarang hanya satu (embung) di wilayah Kresek, Kecamatan Wungu dan itu juga tidak maksimal,” ujar dia, Selasa (22/10).
Embung yang berada di dekat lokasi wana wisata Grape itu mempunyai kapasitas kurang dari satu juta meter kubik. Adapun kondisinya saat ini dinyatakan Soeharno sudah mengering. Dengan demikian, kebutuhan air untuk sawah yang mayoritas ditanami padi tidak tercukupi.
Untuk memenuhi kebutuhan air, ia menyatakan perlu dibangun 19 embung lagi dengan kapasitas masing-masing 1 juta meter kubik air. Adapun lokasinya seperti di wilayah Kecamatan Dagangan dan Kare. “Untuk kajian teknisnya bisa dilakukan dinas terkait,” ujar Soeharno.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Madiun Arnowo Widjaya mengatakan, pembangunan dua embung bakal dilakukan dalam waktu dekat. Pertama di wilayah Kecamatan Dagangan dan di Kecamatan Gemarang.
Hal ini sudah dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) yang bertugas mengelola sumber daya air. “Untuk pelaksaannya juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun yang mengurus soal pembebasan lahannya,” ujar Arnowo.(Riz)