Sebagai anak tertua Siti Hardiyanti Rukmana yang akrab disapa mbak Tutut tentunya menyimpan banyak kenangan yang cukup lama bersama ayahnya.
Indonesiainside.id, Jakarta — Detik-detik terakhir sebelum mantan Presiden kedua RI itu wafat, ditulis oleh Mbak Tutut dalam laman blognya tututsoeharto.id.
Tanggal 25 Januari 2008, enam orang anak Soeharto menemaninya di rumah sakit. Saat itu, Presiden yang telah banyak memberikan perubahan dalam pembangunan Indonesia, menyampaikan keinginannya untuk makan Pizza.
“Kami mencari… Titiek dan Mamiek sibuk minta batuan temannya untuk mencarikan pizza sampai dapat,” kata mbak Tutut dalam tulisan di laman blognya.
Saat itu, Soeharto memanggil keenam anaknya untuk mencicipi Pizza yang sudah ada dihadapannya. Kemudian dengan suara terbata-bata, ia menyanyikan lagu, “panjang umurnya. Ternyata ia ingat bahwa pada bulan Januari itu, putri sulungnya Hardiyanti sedang berulang tahun.
“Kami menemani bapak makan Pizza. Bapak dhahar satu potong pizza dengan lahap,” tullisnya.
Mereka pun mengabadikan moment bahagia berkumpul bersama ayahnya saat berada di rumah sakit, dan foto enam bersaudara itu merupakan foto terakhir mereka bersama sang bapak. “Bila malam itu Titiek tidak membawa HP-nya, mungkin kami tidak punya kenangan terakhir dengan bapak yang dapat kami abadikan,” jelas Tutut.
Lanjutnya bercerita, pada saat itu Soeharto pun sholat tahajud. Hal itu sering dilakukan setiap malam selama bertahun-tahun. Tapi kali ini bapak ingin tempat tidurnya diputar menghadap kiblat. Ada salah satu dokter menyampaikan kepada bapak, “Kalau sedang sakit, boleh tidak menghadap kiblat bapak.”
Bapak menjawab pelan tapi tegas: “Saya mau menghadap kiblat.”
Akhirnya, mereka pun mengikuti keinginan ayahnya. Suweden, salah seorang yang selalu setia menemani pak Harto, dibantu Sigit memutar tempat tidur menghadap kiblat. Dan pak Harto pun melakukan ibadah sholat tahajud. Subhannalloh.
(Amriani/sumber blog Tutut Soeharto/INI-Network)
