Oleh: Azhar AP
Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden ketiga RI BJ Habibie memang dikenal mengenyam pendidikan kedirgantaraan di Jerman. Lulus S1 hingga S3 di negeri itu, dalam waktu 10 tahun.
Habibie meraih gelar doktor ingenieur (doktor teknik) dengan predikat summa cum laude, pada 1965. Namun, sebelum ke Jerman, Habibie ternyata sempat kuliah di Belanda.
Habibie pergi ke Delft, Belanda untuk belajar penerbangan dan kedirgantaraan di Technische Hogeschool Delft (Universitas Teknologi Delft). Namun karena alasan politik dalam negeri, Habibie pindah ke Jerman.
Dia harus melanjutkan studinya di Technische Hochschule Aachen (RWTH Aachen University) di Aachen, Jerman. Saat itu, di Tanah Air terjadi sengketa Papua Barat antara Belanda dan Indonesia.
Diduga karena faktor politik di dalam negeri, Habibie tidak melanjutkan studinya di Belanda. Sebuah koran sore di Belanda, Harian NRC Handelsblad, pada Rabu (11/9), melansir bahwa Habibie pernah belajar di Delft (Belanda).
Dikutip dari Wikipedia, pada tahun 1960, Habibie menerima gelar insinyur di Jerman dengan gelar Diplom-Ingenieur. Dia tetap di Jerman sebagai asisten peneliti di bawah Hans Ebner di Lehrstuhl und Institut fur Leichtbau, RWTH Aachen untuk melakukan penelitian untuk gelar doktornya.
Pada tahun 1962, Habibie kembali ke Indonesia selama tiga bulan dengan cuti sakit. Setelah menikahi Ibu Hasri Ainun Besari, 12 Mei 1962, keduanya bersama-sama berangkat ke Jerman. (Aza)