Indonesiainside.id, Jakarta –Di sebuah komplek perumahan di kota Depok, Jawa Barat, ada sebuah masjid yang cukup makmur. Dalam arti aktifitas kemasjidannya, marak. Tidak hanya karena aktifitas ibadah rutin shalat berjamaah 5 kali dalam sehari semalam, tetapi juga aktifitas pengajian dan pembinaan keremajaannya, jalan.
Rupanya, maraknya aktifitas ke-islaman di masjid itu tidak membuat nyaman seorang pria sepuh yang sudah berusia 80-an tahun. Pria ini, pensiunan ASN, juga seorang muslim. Rumahnya hanya 25 meter dari masjid. Lima kali dalam sehari ia juga ikut shalat berjamaah di masjid itu. Tetapi, ketika ada pengajian, ia tidak pernah ikut. Apalagi, pengajian yang diadakan didatangi oleh warga di luar komplek perumahan. Ramai jamaah. Parkir pun sampai di depan rumahnya. Ini yang membuatnya tidak nyaman karena merasa terganggu.
Sikap bapak tua pensiunan ASN yang tinggal di Depok itu jauh dari sikap yang ditunjukkan oleh keluarga Bani Salamah, di era awal Islam, yang punya rumah jauh dari masjid. Keluarga ini, meskipun rumahnya jauh dari masjid, tetapi aktif ikut shalat berjamaah di masjid Nabawi,Madinah, meskipun terkadang terlambat. Oleh karena cintanya pada masjid, dan agar shalat berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak terlambat, keluarga Bani Salamah berniat menjual rumahnya dan hasil jual rumahnya itu dibelikan rumah di dekat masjid Nabawi.
Berita itu pun sampai juga ke Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Lalu, Rasul memanggil Bani Salamah seraya bersabda, “Wahai Bani Salamah dari rumah kalian dicatat langkah kalian, dari rumah kalian dicatat langkah kalian.” Sejurus kemudia, turun firman Allah Ta’ala:
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya kami menghidupkan yang mati, dan kami catat apa-apa yg kalian perbuat, dan langkah-langkah kalian..”(QS. Yaasiin: 12)
Mendengar nasihat Sang Nabi dan turunnya ayat tersebut akhirnya Bani Salamah membatalkan niat menjual rumah. Ia lalu memperbaiki manajemen pergi ke masjid. Yakni datang lebih awal agar bisa ikut shalat berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Kisah Bani Salamah yang hendak menjual rumahnya itu jauh dari sikap kebanyakan orang-orang di era kini yang justru merasa terganggu jika rumahnya dekat masjid. Ini menyangkut kualitas keimanan seseorang dan bagaimana mencintai rumah Allah dengan segala aktifitasnya. (HMJ)
Good