Indonesiainside.id, Jakarta – Felix Siauw menjadi salah satu orang yang ikut bersuka cita saat Pemerintah Turki mengubah fungsi Hagia Sophia dari museum menjadi masjid. Menurutnya, Hagia Sophia bukan hanya bangunan, tapi simbol kebenaran sabda Rasulullah akan dibebaskannya Konstantinopel-kini Istanbul-oleh umat Islam .
“Salah satu keinginan terbesar saya ketika menulis buku ‘Muhammad Al-Fatih 1453’, adalah sujud di Masjid Hagia Sophia. Padahal saat itu, pergi ke Istanbul pun belum pernah,” tulis Felix dikutip akun instagramnya, Ahad (12/7).
Dia mengisahkan, kali pertama menginjakkan kaki di Hagia Sophia pada awal 2013. Ia pergi bersama istrinya, lalu menangis saat menyaksikan kemegahan Hagia Sophia.
“Terkilas jelas upaya Sultan Mehmed II membebaskannya,” kata Felix. Sultan Mehmed II adalah gelar Muhammad al-Fatih, penguasa Utsmani ketujuh dan berkuasa pada 1444 – 1446 dan 1451 – 1481 Masehi.
Felix menuliskan, 825 tahun sebelumnya, Rasulullah Muhammad pernah bersabda, “Pasti akan dibebaskan Konstantinopel oleh kalian, sebaik-baik pemimpin adalah dia, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan itu”.
Pada 29 Mei 1453, Al Fatih merealisasikan ucapan Rasulullah. Ibu kota Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur itu akhirnya jatuh, Konstantinus XI terbunuh dan mengakhiri konflik panjang Perang Salib.
“Bagi kaum Muslim, Hagia Sophia bukan hanya masjid, ia simbol kebenaran sabda Rasulullah Muhammad, ia adalah pengingat sekaligus penyemangat, “Kızıl Elma” dalam keyakinan Utsmani, pencapaian dan penghargaan tertinggi secara kolektif,” kata Felix. (SD)