Indonesiainside.id, Paris – Situs pembangunan masjid baru di dekat Paris dicoret dengan grafiti rasis termasuk Nazi swastika. Kejadian ini berlangsung selama akhir pekan, di tengah meningkatnya sentimen anti-Muslim di Prancis.
Situs pembangunan masjid baru di Kota Coulommiers, timur Paris, dirusak dan dicoret grafiti rasis. Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin pada hari Ahad (26/7) mengutuk tindakan yang dianggap ofensif serta menyatakan dukungan untuk populasi Muslim di kota melalui pernyataan di Twitter.
Dalam pernyataan itu, Darmanin juga berasumsi bahwa tindakan vandalisme bertentangan dengan nilai-nilai yang ditemukan di sebuah republik. Sementara itu, seorang presiden asosiasi kota itu mengatakan dia melihat goresan di masjid sekitar jam 2 pagi.
Menurutnya, masjid telah memasang kamera pengintai video kepada polisi. Rekaman itu menunjukkan seorang pria memasuki halaman masjid tak lama setelah tengah malam.
Sementara itu, Kepala Pengawasan terhadap Islamofobia, Abdallah Zekri mengutuk lukisan grafiti yang berlangsung lima hari sebelum perayaan Hari Raya Idul Adha. Menurutnya, hal ini adalah tindakan provokasi dan memalukan bagi kepercayaan rakyat Prancis, katanya.
Prancis memiliki populasi antara lima dan enam juta Muslim. Menurut sebuah studi baru-baru ini Islam di negara ini merupakan agama terbesar kedua setelah Kristen. Komunitas Muslim di negara itu juga yang terbesar di Eropa, kutip AFP. (NE)