Indonesiainside.id, Jakarta – Tanggal 9 Dzulhijjah bagi jamaah yang akan berkumpul di padang Arafah adalah puncak pelaksanaan haji, pada Kamis (30/7) hari ini. Hari Arafah adalah hari dimana umat Islam yang sedang menyelenggarakan ibadah haji wukuf di Arafah.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas menyampaikan, peristiwa wukuf di Arafah ini mengingatkan kita akan beberapa hal penting. Pertama, haji wada’ yaitu haji terakhir yang dilakukan oleh nabi di mana Nabi Muhammad Saw dalam kesempatan wukuf tersebut menyampaikan khutbahnya yang sangat terkenal.
“Di mana isinya di antaranya adalah menyatakan bahwa aku kata nabi telah meninggalkan dia hal untuk kalian, jika kalian berpegang teguh kepada keduanya maka kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Ini artinya bahwa umat islam dengan berpedoman kepada kedua peninggalan tersebut maka umat Islam sudah akan bisa mengharungi hidup dan kehidupan ini dengan baik sehingga mereka akan bisa selamat, baik di dunia maupun di akhirat,” kata Buya Anwar, sapaan akrabnya kepada Indonesiainside.id, Kamis (30/7).
Kedua, berpuasa di hari Arafah pahalanya sangat besar, di mana Allah SWT akan mengampuni dosa umat-Nya satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya. Ketiga, hari Arafah melambangkan persaudaraan umat Islam sedunia di mana umat Islam dari berbagai belahan bumi, berbagai negara dan suku bangsa tumplek di Arafah dengan memakai pakaian ihram yang berwarna putih yang melambangkan kesucian hati dan fikiran.
“Mereka sama-sama berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt karena mereka yakin dan percaya sebagai hamba-Nya harus tunduk dan patuh kepadaNya. Dan mereka percaya hanya dengan kasih dan sayang serta ridha Allah-lah hidup mereka akan selamat dan bermakna,” tuturnya. (NE)