Indonesiainside.id, Suka Makmue – Masjid Agung Baitul A’la di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, dibangun dengan menggunakan batu giok khas daerah itu pada bagian dinding, lantai, dan sejumlah ornamennya.
Penggunaan batu giok sengaja dibuat mencolok sehingga terlihat semakin indah. Masjid ini pun disebut Masjid Giok Aceh. Selain menjadi pusat kebudayaan Islam, masjid ini juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata ziarah di Aceh.
“Destinasi wisata ziarah ini artinya orang bisa melihat keindahan masjidnya dan shalat di sini,” kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah Iriansyah saat meninjau Masjid Agung Baitul A’la di Nagan Raya, Jumat (1/1).
Menurut dia, masjid yang dibangun menggunakan bahan lokal batu giok ciri khas Kabupaten Nagan Raya yang diambil dari sekitar alam di Nagan Raya, Aceh. Mulai dari bagian dinding, lantai dan sejumlah ornamen turut dihiasi dengan batu giok.
Ia berharap masjid yang saat ini sudah menelan anggaran pembangunan sekitar Rp128 miliar tersebut dapat dikerjakan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Masjid ini juga diharapkan menjadi sebagai pusat kebudayaan Islam di Indonesia khususnya di Aceh.
Pusat kebudayaan Islam yang ia maksudkan, yaitu masjid tersebut tidak hanya dijadikan sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat saja. Akan tetapi, masjid tersebut sekaligus menjadi sarana pendidikan, museum, serta menjadi masjid yang indah.
“Atas nama Pemerintah Aceh, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Nagan Raya, arsitek, instruktur, termasuk pekerja. Tanpa mereka (pekerja) pekerjaan ini tidak bisa diselesaikan,” kata Nova Iriansyah. (Aza/Ant)