Indonesiainside.id, Jakarta – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) menggelar acara peringatan Mosi Integral NKRI dengan menghadirkan sejumlah pembicara. yang diselenggarakan Fraksi PKS DPR RI, Sabtu (3/4).
Tiga tokoh yang diundang menjadi pembicara memberikan wawasan dan menyuntikkan semangat dalam konteks Islam dan nasionalisme. Sosok M Natsir disebutkan sebagai tokoh yang tidak bisa dilepaskan dari pekikan “NKRI Harga Mati” yang sering disuarakan belakangan ini.
“Siapa pun yang berteriak NKRI Harga Mati, ingatlah selalu bahwa di situ ada jasa besar Mohammad Natsir, tokoh Islam, Ketua Fraksi Masyumi. Manuvernya mengajukan ‘Mosi Integral Natsir’ di Mimbar Parlemen RIS telah mengembalikan Indonesia dalam bingkai NKRI pada 3 April 1950,” demikian cuitan FPKS DPR RI di akun resmi Twitter @FPKSDPRRI, Sabtu (3/4).
Pada acara memperingati Mosi Integral NKRI itu hadir mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif, Wakil Ketua Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Muhyiddin Junaidi, dan Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Adian Husaini.
Ketiga tokoh ini sepakat bahwa bangsa dan ummat Islam harus serius melahirkan kembali tokoh-tokoh yang sekaliber Mohammad Natsir. Meski tidak mudah. Namun semangat tersebut harus digelorakan agar bangsa tidak terkotak-kotak oleh kepentingan yang hanya berlindung di balik teriakan “NKRI Harga Mati”.
Siapapun yang berteriak "NKRI Harga Mati!" ingatlah selalu bahwa di situ ada jasa besar Muhammad Natsir, Tokoh Islam, Ketua Fraksi Masyumi. Manuvernya mengajukan "Mosi Integral Natsir" di Mimbar Parlemen RIS telah mengembalikan Indonesia dalam bingkai NKRI pada 3 April 1950 pic.twitter.com/mitzRDZADa
— Fraksi PKS DPR RI (@FPKSDPRRI) April 3, 2021
Yudi Latif mengatakan, Mohammad Natsir merupakan figur yang pantas menjadi teladan bagi para pemimpin dan kekuatan politik Islam karena kualitasnya. M Nasir adalah manusia yang melampaui segala kategori. Sosok ‘passing over’ antara keislaman dan kebangsaan sehingga digelari pemimpin partai Islam terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
“Mohammad Nasir ini adalah figur yang sangat luar biasa, manusia yang bisa melintasi banyak kategori. Saya jarang melihat orang yang banyak ditempatkan di seluruh sila selain Mohammad Natsir. Mungkin Bung Karno tak bisa ditempatkan di seluruh sila, tapi Mohammad Natsir bisa,” katanya dalam acara yang digelar Fraksi PKS DPR RI tersbeut, Sabtu (3/4/2021).
Sementara Wakil Ketua Pertimbangan MUI KH Muhyiddin Junaidi menyebut M Natsir seorang cendekiawan cerdik plus praktisi hebat yang mampu menyelematkan NKRI dengan mosi integral. “Beliau tahu cara yang paling cerdik untuk menggelorakan itu, yakni melalui Kongres Umat Islam yang sudah diselenggarakan sejak zaman sebelum kemerdekaan” ujarnya.
Cendekiawan Muslim yang juga penulis Adian Husaini mengatakan, M Natsir memiliki tradisi intelektual yang panjang. Salah satu nasihat Natsir kepada ummat Islam adalah, jangan mencintai dunia secara berlebihan. Menurut Natsir, karena hal itu dapat merusak dan menghancurkan ummat Islam di Indonesia.
“Kata beliau, kita akan bernasib seperti di Spanyol di mana umat Islam terusir, kalau kita tidak mampu menyelesaikan ini” ujar Adian Husaini. (Aza)