Indonesiainside.id, Jakarta – Saat puasa, jasmani manusia dilemahkan agar rohani bisa lebih dekat kepada Allah SWT. Hasilnya, hati dan rohani manusia yang tenang dan jernih.
Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad menjelaskan, hasil dari puasa adalah perubahan psikologis masyarakat muslim menjadi lebih sehat dan setabil. Alhasil adalah tindakan yang dilakukan oleh muslim tidak berlandaskan nafsu.
Pengendalian nafsu, kata dia, jika dikontekstualisakan ke dalam era media sosial, hati dan rohani manusia yang tenang dan jernih bisa dijadikan sebagai alat untuk filtrasi informasi. Hati jernih yang dimiliki oleh seorang muslim merupakan tempat pemilihan informasi yang baik.
Hati yang jernih tersebut dipadukan dengan kekuatan akal untuk membedakan informasi baik, bermanfaat, benar atau tidak benar. Keberhasilan pengendalian nafsu saat puasa, dapat dilihat dari respon yang ditampilkan seorang muslim dalam menerima informasi. Mereka relatif lebih tenang, tidak meledak-ledak, dan tidak membagi informasi hoaks.
Hal tersebut disampaikan Prof Dadang Kahmad dalam Kajian Ramadhan Sehat dan Aman, Ahad (18/4). Guru Besar Sosiologi Islam ini menjelaskan, warga Muhammadiyah dalam mendekati realitas atau kejadian menggunakan dua pendekatan, yaitu teologi dan ilmiah.
Dari situ Muhammadiyah dengan tegas dan jelas melihat pandemi covid-19. Muhammadiyah percaya virus ini ada, karenanya membuat putusan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah pandemi.
“Ini kita memberikan contoh kepada masyarakat tentang taat protokol kesehatan,” katanya, dikutip dari Muhammadiyah.or.id.
Langkah lain yang didukung oleh Muhammadiyah adalah terkait dengan program vaksinasi. Menurutnya, Muhammadiyah dengan tegas mendukung program ini. Dengan catatan vaksin sudah mendapat rekomendasi dari BPOM dan Majelis Ulama Indonesia, termasuk dari Majelis Tarjih PP Muhammadiya.
“Edaran dari PP Muhammadiyah harus kita taati, termasuk dalam bulan Ramadhan ini, edaran yang dikeluarkan oleh Majelis Tarjih harus kita taati,” kata Dadang.
Aturan tersebut harus ditaati bersama seluruh warga Muhammadiyah, karakter taat aturan ini juga sebagai tanda sebagai orang yang berakhlak baik. Karakter taat aturan ini menjadi satu di antara lima karakter yang dipuji Allah selain karakter sabar, jujur, dermawan, dan orang yang tawadhlu. (Aza)
Fisik lemah karena puasa?, jika iya, tentu ini hanya efek samping ? Itupun sementara, sama sekali bukan melemahkan jasmani… Lebih tepat jika judulnya menjadi puasa, jasmani disehatkan…