Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Kamis, 7 Juli 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Headline

Nuansa Ramadan di Kampung Mandiri Berjuluk Kasih Sayang, Semuanya Gratis Buat Warga

Azhar Azis
Rabu, 28 April 2021 04:00 WIB
Seorang gadis remaja berpose sambil memegang Quran di Kampung Matfa (Majelis Ta'lim Fardhu 'Ain) di Desa Telaga Said, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Indonesia, pada Sabtu 24 April 2021. Warga kampung dengan jumlah penduduk 1100 jiwa di lahan seluas 20 hektare menjalani hidup dengan kesederhanaan yang memadukan semangat keislaman dan sebagian nilai-nilai yang bercorak sosialisme. ( Kiki Cahyadi - Anadolu Agency )

Seorang gadis remaja berpose sambil memegang Quran di Kampung Matfa (Majelis Ta'lim Fardhu 'Ain) di Desa Telaga Said, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Indonesia, pada Sabtu 24 April 2021. Warga kampung dengan jumlah penduduk 1100 jiwa di lahan seluas 20 hektare menjalani hidup dengan kesederhanaan yang memadukan semangat keislaman dan sebagian nilai-nilai yang bercorak sosialisme. ( Kiki Cahyadi - Anadolu Agency )

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Seperti biasa, siang itu Prasuta Citra bergegas ke suatu tempat di samping surau; dapur umum, begitu mereka menyebutnya.

Di tempat terbuka seluas 10×10 meter beratap daun rumbia ini, Cici — panggilan akrab Prasuta — dan puluhan perempuan lain bergotong-royong menyiapkan berbagai jenis makanan. Makanan itu nantinya bakal disantap ribuan warga Kampung Majelis Ta’lim Fardhu ‘Ain alias Kampung Matfa, Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, saat berbuka puasa.

Menjalani hidup di Kampung Matfa memang terasa begitu istimewa, apalagi saat Ramadan. “Sebetulnya bukan hanya selama bulan puasa. Pada hari-hari biasa kami juga membagi kelompok untuk bertugas menyiapkan kebutuhan makan dan minum semua warga di sini,” kata Cici kepada Anadolu Agency, Sabtu.

Kebersamaan jadi kunci kehidupan di Kampung Matfa. Sedangkan senyum dan sapa merupakan ciri warganya. Di sini, warga tinggal di barak yang ukuran serta bentuknya nyaris sama. Barak yang dimaksud merupakan bangunan semi permanen berbahan anyaman bambu, kayu serta rumbia.

Baca Juga:

Warga Komplain Jalanan Licin, Satpol PP Segel 2 Alat Berat

Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif

Warga juga sangat menjaga keharmonisan dalam bertetangga. Bahkan, mereka dilarang tidak bertegur sapa selama tiga hari walau sedang menghadapi persoalan. Hal ini juga yang membuat Kampung Matfa dijuluki Kampung Kasih Sayang.

Meski tampak sederhana, warga Kampung Matfa hidup dengan kemandirian yang menakjubkan. Di atas lahan seluas sekitar 20 hektare itu, mereka mengelola secara mandiri tujuh hektare kawasan pertanian, puluhan kolam ikan, ternakkan kambing, sapi dan ayam, serta ratusan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Hasil dari berbagai sektor itu akan dijual ke pasar. Keuntungan penjualan kemudian disetor ke Baitul Mal, badan keuangan kampung. Dari Baitul Mal inilah seluruh kebutuhan hidup warga dipenuhi. Mulai dari kebutuhan alat mandi hingga biaya pernikahan.

Tak cuma itu, di kampung ini juga terdapat layanan kesehatan berupa klinik serta lembaga pendidikan seperti sekolah dasar dan madrasah. Semuanya digratiskan buat warga. Selain dijual, hasil pertanian dan peternakan juga akan diolah untuk konsumsi warga.

Seperti yang kini dilakukan Cici bersama rekan-rekannya di dapur umum. “Yang dimasak untuk sahur dan buka puasa ini kebanyakan berasal dari hasil pertanian kami sendiri. Kalaupun ada yang kurang, itu nanti akan kami beli dari luar kampung. Biayanya juga ditanggung Baitul Mal,” kata Cici.

Cici merupakan satu di antara 1.100 jiwa, dari 260 kepala keluarga, yang kini memilih hidup di Kampung Matfa. Bersama suaminya, Cici ‘hijrah’ ke tempat ini pada 2012 lalu.

Kala itu, ribuan warga dari berbagai daerah berbondong-bondong datang dan membangun perkampungan. Latar belakang mereka beragam, mulai dari petani, guru, aparatur sipil negara, aparat hingga dokter gigi.

Mereka semua merupakan jemaah seorang ulama besar yang telah meninggal dunia, KH. Ali Mas’ud bin Abdullah atau Yang Mulia Tuan Guru. Terdapat satu tujuan umum yang mendorong mereka mantap meninggalkan kehidupan lama dan memilih tinggal di kampung ini.

“Yang jelas tentu ingin menjalani hidup yang lebih baik. Mendalami ilmu agama dan menerapkan prinsip kasih dan sayang,” kata Kholiqul Ritonga, suami Cici. Setelah Tuan Guru meninggal pada 2011 lalu, jemaah memutuskan untuk mencari pemimpin baru.

Dialah Muhammad Imam Hanafi, putra dari Tuan Guru yang kini digelari Tuan Imam. Dirinya mewarisi kharisma serta ilmu sang ayah. Jelang berbuka puasa tiba, warga berkumpul di Klinik Rumah Sehat, tempat layanan kesehatan yang baru siap dibangun. Sembari berbuka puasa, mereka berdoa bersama untuk meresmikan klinik ini.

Di antara warga, Tuan Imam terlihat duduk bersila. Lelaki berambut sepundak ini sedang memberi tausiah tentang keutamaan berpuasa di Bulan Ramadan. “Dalam Bulan Ramadan ini begitu banyak manfaatnya. Di antaranya yakni membakar semua dosa-dosa kita,” kata Tuan Imam.

Tuan Imam memiliki prinsip tersendiri dalam memimpin warga. Baginya, hidup tidak hanya tentang membangun hubungan baik dengan Tuhan, melainkan juga hubungan sesama makhluk-Nya. Tuan Imam juga menekankan pentingnya kebersamaan. Oleh karena itu, segala aspek kehidupan di kampung ini dilakukan secara bersama-sama.

“Hablumminallah, hablumminannas. Jadi bukan hanya kepada Allah, tapi juga dengan sesama manusia,” ujar Tuan Imam. (Aza/AA)

Tags: GratisKampung Mandirikasih sayangNuansa Ramadanwarga
Berita Sebelumnya

MUI Mempertegas Pentingnya Standardisasi Da’i

Berita Selanjutnya

Franco Morbidelli dan Valentino Rossi Ingin Raih Hasil Ciamik di GP Spanyol

Rekomendasi Berita

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji
Headline

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

7 Juli 2022
60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!
Headline

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

6 Juli 2022
Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri
Headline

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

6 Juli 2022
Pentingnya Literasi Politik Islam
Headline

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

6 Juli 2022
Dulu dan Sekarang, Pergeseran Peran Pemandu Jemaah Calon Haji di Makkah (Bagian 1)
Headline

Haji: Perjalanan Hati (1)

6 Juli 2022
Adam Muhammad, Setahun Jalan Kaki dari Inggris ke Makkah untuk Haji
Headline

Adam Muhammad, Setahun Jalan Kaki dari Inggris ke Makkah untuk Haji

6 Juli 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

06/07/2022 22:33

Risalah

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji
Headline

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

7 Juli 2022
Pentingnya Literasi Politik Islam
Headline

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

6 Juli 2022
Dulu dan Sekarang, Pergeseran Peran Pemandu Jemaah Calon Haji di Makkah (Bagian 1)
Headline

Haji: Perjalanan Hati (1)

6 Juli 2022
Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain
Risalah

4 Yang Membuat Orang Sombong: Tambahnya Harta, Ilmu dan Taat

4 Juli 2022

Berita Terkini

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

07/07/2022 08:35
60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

06/07/2022 22:33
Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

06/07/2022 16:40
Pentingnya Literasi Politik Islam

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

06/07/2022 16:06
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved