Indonesiainside.id, Washington– Komisi Kongres AS telah menolak keterlibatan Hilton Worldwide dalam pembangunan sebuah hotel di lokasi masjid yang dihancurkan oleh otoritas China di Xinjiang. Rencana jahat China ini ditolak anggota Kongres AS baru-baru ini.
Dalam sebuah surat kepada Presiden dan CEO Hilton Worldwide Holdings Christopher Nassetta, Senator Partai Demokrat Jeff Merkley dan Anggota Kongres Jim McGovern menyatakan keprihatinannya tentang laporan proyek Hampton oleh hotel Hilton yang dibangun di lokasi masjid yang dihancurkan pada tahun 2018.
“Situs tersebut merupakan simbol kampanye pemerintah China untuk memperluas perusakan agama yang dilakukan oleh etnis Uighur dan wilayah budaya serta menghilangkan kepemilikan mereka,” tulis surat itu dikutip Reuters.
Washington menjelaskan populasi minoritas Muslim di provinsi itu adalah korban genosida. Sebuah studi sebelumnya oleh organisasi non-pemerintah menemukan bahwa otoritas Xinjiang telah menghancurkan 16.000 masjid selama beberapa tahun terakhir.
“Hilton seharusnya tidak membiarkan namanya digunakan untuk mempromosikan pemusnahan dan penindasan budaya jutaan etnis Uighur yang tinggal di Xinjiang,” katanya.
Komite Hubungan Amerika-Muslim (CAIR) minggu ini mendesak para pemangku kepentingan Hilton untuk mencermati rencana pembangunan hotel. CAIR, organisasi pembela Islam terbesar di AS, mengatakan hotel itu adalah waralaba pengembangan yang dipantau oleh perusahaan China Huan Peng Hotel Management yang dilaporkan membeli tanah itu sebagai tanah kosong melalui pelelangan umum.
Perusahaan berjanji untuk mematuhi semua peraturan lokal, otoritas, dan standar pengembangan merek Hilton. CAIR sebelumnya mendesak Hilton Worldwide Holdings untuk membatalkan rencana pembangunan hotel di provinsi Xinjiang.
Wakil Direktur CAIR Edward Ahmed Mitchell mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa sulit untuk percaya keterlibatan perusahaan dalam melakukan bisnis di lokasi di mana telah terjadi pembantaian. China berencana untuk membangun pusat komersial baru yang berisi hotel Hilton di tanah di mana sebuah masjid pernah berdiri.
Direktur Urusan Pemerintah CAIR, Robert McCaw, mengatakan Hilton berbasis di AS tetapi terlihat mengabaikan pernyataan resmi pemerintah AS kepada China bahwa pihaknya telah melakukan genosida terhadap Muslim Uighur. Pemerintahan Joe Biden juga menyuarakan masalah hak asasi manusia di China selama konferensi nasional kelompok G7 dengan para pemimpin dunia lainnya. (NE)