Indonesiainside.id, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin mengatakan ummat Islam kehilangan seorang alim dan saleh dengan kepergian Ketua Utama Alkhairaat, Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri.
“Kita semua merasa kehilangan seorang yang alim, saleh, habib dan mujahid fillah,” kata Ma’ruf dalam tayangan kesaksian, saat pembacaan doa tahlil wafatnya Habib Saggaf secara daring, Jumat malam (6/8).
Menurut dia, wafatnya ulama laksana bintang yang padam. Dia mengutip hadits yang diriwayatkan Al-Thabrani dari Rasullulah SAW, di mana meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan, dan sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal.
Di mata dia, almarhum Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri merupakan sosok yang aktif dalam berdakwah dan dekat dengan masyarakat. Habib Saggaf selama hidupnya telah mengabdikan diri di bidang pendidikan dan dakwah, serta aktif di berbagai organisasi baik di bidang keagamaan hingga perguruaan tinggi.
“Beliau pernah menjabat ketua umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah selama tiga periode sejak 1992,” ujar mantan Ketua Umum MUI ini.
Selain itu, almarhum Habib Saggaf pernah menjabat anggota MPR utusan daerah periode 1992-1997. Sosok produktif menulis buku dan kolom di berbagai media, mengenai berbagai ilmu agama Islam. Karena itu, KH Ma’ruf Amin mengajak seluruh masyarakat dan warga Alkhairaat untuk mendoakan almarhum Habib Saggaf.
“Semoga seluruh amal ibadahnya diterima Allah SWT dan ditempatkan di tempat yang mulia di sisi-Nya, serta keluarga ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan serta keikhlasan,” kata dia.
Ketua Utama Alkhairaat, Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, meninggal dunia pada Selasa (3/8) sekitar pukul 15.50 WITA di RS Alkhairaat, Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Ia merupakan cucu dari ulama Habib Idrus bin Salim Al Jufri atau Guru Tua, pendiri Perguruan Alkhairaat yakni salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia Timur. (Aza/Ant)