Indonesiainside.id, Ramallah–Pejabat kesehatan Palestina memperingatkan bahwa situasi epidemiologis akibat Covid-19 di wilayah Palestina ‘semakin buruk’. Direktur rumah sakit Palestina di Kementerian Kesehatan, Naji Nazzal dalam sebuah pernyataan kepada Xinhua mengatakan situasinya semakin buruk dengan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit meningkat.
Dia mengatakan bahwa selama beberapa minggu terakhir, jumlah kasus menunjukkan tren menurun tetapi kasus meningkat lagi setelah varian Delta terdeteksi di wilayah Palestina. Karena itu, Kementerian Kesehatan siap membuka pusat kesehatan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Nazzal juga mendesak warga Palestina di daerah yang terkena dampak untuk segera divaksinasi. “Vaksin ini akan melindungi dari gejala parah serta mengurangi jumlah pasien yang dirawat di unit perawatan intensif dan penggunaan ventilator,” katanya.
Minggu lalu, pejabat di Palestina mengatakan 70 persen kasus infeksi Covid-19 di wilayah Palestina disebabkan oleh varian Delta. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina kemarin, melaporkan dua kematian akibat Covid-19 di Tepi Barat dan Jalur Gaza serta 753 kasus baru terdeteksi dalam waktu 24 jam.
Sebanyak 667.894 orang di wilayah tersebut telah menerima suntikan vaksin, termasuk 432.731 yang telah menyelesaikan dua dosis. Di Jalur Gaza, hanya 10 persen dari populasi yang telah menerima vaksin mereka.
“Setidaknya 1,5 juta dari dua juta orang di Jalur Gaza perlu divaksinasi untuk memastikan mereka terlindungi dari varian Delta,” kata Rami al-Abadla, direktur pengendalian infeksi Kementerian Kesehatan Gaza. (NE)