Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Jumat, 1 Juli 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Khazanah

Terobosan Muhammadiyah Gowa, Siapkan Peti Mati Khusus Jenazah Muslim Korban Covid-19

AH Kholis
Rabu, 25 Agustus 2021 21:20 WIB
Terobosan Muhammadiyah Gowa, Siapkan Peti Mati Khusus Jenazah Muslim Korban Covid-19
Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Gowa–Muhammadiyah Disaster Manajemen Centre atau MDMC Gowa membuat terobosan memproduksi peti jenazah khusus bagi jenazah muslim yang terjangkit virus Covid-19. Peti mayat ini diproduksi sejak bulan Mei tahun 2020.

Ketua MDMC Gowa, Hasanuddin Wiratama M. Nur mengatakan, peti mayat yang diproduksi MDMC Gowa berbeda dengan peti jenazah yang disediakan oleh Satgas Covid-19. Yang membedakan menurut Sanu, sapaan akrab Hasanuddin, adalah ukurannya.

“Kalau yang peti jenazah biasa, modelnya didesain jenazah menghadap ke atas, seperti jenazah nonmuslim. Sehingga jika jenazah muslim menggunakan peti itu, tentu sudah tidak sesuai lagi dengan syariah,” kata Sanu dikutip laman Suara Muhammdiyah, Rabu (25/8).

Ia mencontoh tindakan yang dilakukan oleh tim pemulasaran Malaysia menangani jenazah muslim yang terjangkit virus Covid-19 yang dilihat melalui rekaman video. “Kami dari relawan Muhammadiyah Gowa, setelah melihat rekaman video pemulasaran dari Malaysia, langsung berinisiatif membuat peti jenazah khusus muslim,” kata Sanu saat diwawancarai, Selasa (24/08).

Baca Juga:

Kamboja Pesan 3.000 Lebih Peti Mati ke Thailand

Pesanan Peti Mati Covid Selaris Martabak, Pengusaha: Saya Marah dan Sedih

Ia berharap jenazah orang muslim yang terjangkit virus Covid-19 bisa dimakamkan secara syari. “Karena tujuan utamanya adalah, agar jenazah muslim pasien Covid-19 dapat dimakamkan secara syari, yakni menghadap ke kiblat, bukan menghadap ke atas, “ harap Sanu.

Lanjut Sanu, katanya, ia bersama relawan Muhammadiyah Gowa lainnya membuat peti mayat berukuran panjang 190 sentimeter, lebar 40 sentimeter, dan tinggi 50 sentimeter. “Peti yang kami buat itu sempit dan tinggi, jadi jenazah posisinya sudah miring dengan tangan kanan berada di bawah dan menghadap ke kiblat,” kata mantan Ketua Kokam Sulsel ini.

Dia menjelaskan lagi, peti mayat yang diproduksi relawan Muhammadiyah Gowa ini diperuntukan bagi jenazah Covid-19 yang meninggal di rumah atau yang melakukan isolasi mandiri. Peti mayat ini juga diberikan secara gratis.

Hal ini menurut Sanu, karena pemerintah melalui Satgas Covid-19 sudah menyediakan peti mayat bagi jenazah Covid-19 yang meninggal di rumah sakit. Akan tetapi, kata Sanu, apabila ada masyarakat yang meminta peti mayat untuk kerabatnya yang meninggal di rumah sakit, pihaknya akan menyediakan peti asal mendapat izin dari tim Satgas Covid-19.

Pria yang sering mendapat tugas dari MDMC PP Muhammadiyah ini mengatakan, sejak tahun 2020 MDMC Gowa telah memproduksi sebanyak 18 peti mayat Covid-19 khusus muslim. Saat ini, kata Sanu, ia dan rekan-rekannya sedang memproduksi tujuh peti mayat.

“Stok sudah habis. Permintaan masih sering masuk. Kami dalam proses pengerjaan. Masih ada tujuh buah, tapi belum selesai dana sudah habis,” tutur lelaki yang juga pernah menjadi Ketua Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 Muhammadiyah Gowa ini.

Tidak hanya menyediakan peti mayat bagi jenazah muslim yang terjangkit virus Covid-19, tim MDMC Gowa juga melakukan pemulasaran jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani, mensalatkan, hingga menguburkan. Saat ditanyai soal biaya pembuatan peti mayat ini, ia menjelaskan bahwa untuk membuat satu peti mayat bisa menghabiskan dana sekira Rp2.500.000. Besaran angka biaya pembuatan peti ini sudah termasuk dengan kelengkapan jenazah.

“Kalau dinilai dalam bentuk uang, estimasi biasa satu paket peti hingga 2,5 juta. Itu sudah termasuk dua lembar plastik jenazah, satu buah kantong jenazah, satu set kain kafan, dan kelengkapannya seperti kapas, handskun, handsanitizer, disinfektan dan yang lainnya,” tutur Sanu.

Sejak awal pembuatan peti tersebut, ia bersama timnya tidak pernah membuka donasi secara umum, baik dalam bentuk pamflet maupun flyer yang dipos di media-media sosial. Dia hanya menghubungi beberapa relasi dan kenalannya melalui pesan WhatsApp dan telepon seluler agar dibantu membayar nota-nota barang yang dipesan di toko material dan toko perlengkapan jenazah.

“Selama ini secara resmi kami tidak buka donasi. Sejak tahun lalu saya hanya menghubungi relasi dan kenalan. Saya hubungi lewat WA atau telepon langsung untuk dibayarkan nota-nota barang yang kami pesan di toko bahan bangunan dan toko perlengkapan jenazah,” kata Sanu.

Bagi masyarakat yang ingin membantu pembuatan peti tersebut, ia menerangkan, sebaiknya bantuan yang diberikan adalah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan peti. “Saya utamakan sumbangan dalam bentuk barang, misalnya fulan mau nyumbang 20 ribu, saya arahkan untuk langsung ke toko bangunan untuk beli bahan kebutuhan kami. Nanti kami jemput barang itu di toko bangunan tersebut. Tapi, kalau jumlah banyak, biasanya toko bangunannya ada jasa pengantaran barang ke lokasi kami,” kata Dia.

Lebih jauh ia menjelaskan, tenaga kerja yang mengerjakan peti mayat itu merupakan relawan Muhammadiyah Gowa yang berasal dari cabang Limbung dan cabang Maccini Baji. Para relawan tersebut beberapa diantaranya berprofesi sebagai buruh bangunan. Walaupun hasil kerja mereka dalam membuat peti ini tidak sebaik dari tukang peti profesional, namun kata Sanu, peti yang mereka buat sudah memenuhi standar dan fungsinya.

“Beberapa relawan itu berprofesi sebagai tukang dan buruh bangunan, meskipun tidak sebaik tukang profesional cara dan hasil kerja mereka, tetapi peti jenazah muslim yang mereka buat sudah fungsional,” ujar Sanu. (NE)

Tags: Muhamamdiyah GowaPeti Mati
Berita Sebelumnya

MPR Desak Pemerintah Percepat Distribusi Vaksin ke Daerah

Berita Selanjutnya

Indonesia Setujui Penggunaan Vaksin Sputnik

Rekomendasi Berita

Kedua Orang Tua Wafat, Gadis 19 Tahun Ini Gantikan Ayah Naik Haji
Headline

Pemberangkatan Tinggal 3 Hari, Total 82.437 Jamaah Haji Tiba di Tanah Suci

30 Juni 2022
19.935 Jamaah Tiba di Madinah, Kloter Awal Mulai Bergerak ke Makkah
Headline

Haji Pengabdi Setan, Berhaji Bukan karena Allah SWT

29 Juni 2022
Ini yang Perlu Dilakukan Ketika Jamaah Haji Kesasar atau Tersesat di Jalan
Headline

Ini yang Perlu Dilakukan Ketika Jamaah Haji Kesasar atau Tersesat di Jalan

28 Juni 2022
Hadits Arbain (34): Mengubah dan Mengingkari Kemungkaran
Headline

Dakwah Santun: Jaga Lisan, Tak Merendahkan, Menjelekkan dan Konfrontatif

28 Juni 2022
Tawaf dan Sai Lebih Nyaman dan Tak Lelah Pakai Skuter Listrik di Masjidil Haram
Headline

Tawaf dan Sai Lebih Nyaman dan Tak Lelah Pakai Skuter Listrik di Masjidil Haram

28 Juni 2022
72.092 Jamaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Suci, 14 Orang Wafat
Headline

72.092 Jamaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Suci, 14 Orang Wafat

27 Juni 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Hunian di Area Buahbatu, Bandung Timur Alami Penurunan Harga

30/06/2022 19:53

Israel Akan Berlaga di Piala Dunia U-20 Indonesia 2023, MUI: Hati-Hati, Kemenpora Jangan Sepihak!

30/06/2022 12:40

Pemberangkatan Tinggal 3 Hari, Total 82.437 Jamaah Haji Tiba di Tanah Suci

30/06/2022 22:40

Presiden Jokowi: Indonesia Siap Jadi Jembatan Komunikasi Rusia-Ukraina

01/07/2022 04:21

Risalah

Tata Cara dan Bacaan Shalat Jenazah
Headline

Tata Cara dan Bacaan Shalat Jenazah

20 Juni 2022
Hujan Iringi Prosesi Penggantian Kiswah Ka’bah
Headline

6 Keutamaan Haji dan Manfaatnya

20 Juni 2022
Etika Berziarah di Makam Rasulullah Serta Keutamaan Raudha
Risalah

Etika Berziarah di Makam Rasulullah Serta Keutamaan Raudha

20 Juni 2022
halal dan haram
Headline

Tahu Kebatilan, Segera Tinggalkan Semudah Melakukannya

5 Juni 2022

Berita Terkini

Usai Berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi Sudah Tiba Moskow

Muhammadiyah Puji Langkah Indonesia Tengahi Konflik Rusia-Ukraina

01/07/2022 04:39
Presiden Jokowi: Indonesia Siap Jadi Jembatan Komunikasi Rusia-Ukraina

Presiden Jokowi: Indonesia Siap Jadi Jembatan Komunikasi Rusia-Ukraina

01/07/2022 04:21
Usai Berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi Sudah Tiba Moskow

Usai Berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi Sudah Tiba Moskow

30/06/2022 23:04
Kedua Orang Tua Wafat, Gadis 19 Tahun Ini Gantikan Ayah Naik Haji

Pemberangkatan Tinggal 3 Hari, Total 82.437 Jamaah Haji Tiba di Tanah Suci

30/06/2022 22:40
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved