Indonesiainside.id, Padang – Dai kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) menyebut upaya mengonversi Bank Nagari menjadi bank umum syariah sebagai ujian iman bagi masyarakat Sumatera Barat (Sumbar). Menurut dia, kalau iman sudah kuat maka tidak ada alasan untuk menunda meninggalkan sistem riba (bank riba) dan beralih ke sistem syariah.
“Mungkin yang takut rugi, yang takut jadi fakir jika memilih sistem syariah itu masih terbujuk rayuan setan yang disebut (dalam Al Quran Surah) Al Baqarah 268 itu,” katanya saat bersilaturahmi dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy di Padang, Kamis (26/8).
UAS mengemukakan bahwa peralihan perbankan ke sistem syariah harus dimulai dari kesadaran masyarakat di akar rumput. Peralihan ke sistem syariah tidak bisa dimulai dari atas saja, misalnya dengan menerbitkan peraturan daerah (perda). “Kalau kendala dari proses konversi ini adalah khawatir akan mengakibatkan kerugian maka ini adalah ujian bagi iman masyarakat Sumbar,” katanya.
UAS menyarankan pemerintah provinsi menggandeng tokoh agama, ulama, dan majelis taklim untuk mengampanyekan manfaat sistem ekonomi syariah. “Kalau semua sudah bergerak, setiap masjid dan majelis keilmuan terus membahas ekonomi syariah, diharapkan masyarakat bawah akan mulai sadar, lalu menuntut untuk mengarah pada sistem syariah,” ujarnya.
Dia juga mengemukakan bahwa amal baik gubernur, bupati, dan wali kota bukan hanya shalat dan membaca al-Qur’an. “Itu amal yang biasa. Amalnya, ijtihadnya, adalah konstitusional, mengubah dari yang konvensional ke syariah itu adalah konstitusional,” katanya.
Gubernur Mahyeldi mengatakan bahwa pemerintah provinsi berusaha mengonversi Bank Nagari dari bank konvensional menjadi bank umum syariah. Dalam RUPS sudah disepakati paling lambat sudah terlaksana pada Januari 2023.
Dia mengatakan, UAS telah menjadi inspirasi baginya untuk membuat program pembangunan terutama yang menyangkut daerah terisolir. “Kalau UAS dua kali sebulan masuk ke pedalaman. Kami pun mencontoh itu. Minimal dua kali setahun Gubernur dan Wakil Gubernur turun langsung ke daerah-daerah terisolir yaitu pada akhir tahun dan pada Idul Adha,” ujarnya.
Selama kunjungan akan dilihat apa yang bisa dibantu sesuai dengan kewenangan provinsi sehingga pembangunan itu benar-benar bisa merata hingga ke daerah tersulit.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin menilai konversi Bank Pembangunan Daerah (BPD Sumbar atau Bank Nagari menjadi syariah sejalan dengan rencana strategis perekonomian yang dirancang pemerintah pusat. “Secara keseluruhan ini sejalan dengan rencana strategis pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di bidang keuangan ,industri, keuangan nonbank,” kata Wapres dalam konferensi video daring di Padang, Rabu, 23 Juni 2021 17:22 WIB.
Dia menyampaikan hal itu pada konferensi video daring dengan tema Konversi Bank Nagari menjadi Syariah bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumbar. Menurut Wapres, BPD di Aceh dan Nusa Tenggara Barat sudah melakukan konversi ke syariah. “Sedangkan di Riau dan Bank Nagari di Sumbar masih dalam proses,” katanya.
Dia menilai seharusnya konversi Bank Nagari ke Syariah di Sumbar lebih cepat dan lebih dulu. “Karena ada falsafah dan komponen tungku tigo sajarangan yang bisa segera menuntaskan prosesnya,” kata dia. (Aza/Ant)