Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Senin, 8 Agustus 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Anies: Penamaan Sebuah Jalan Memiliki Akar Sejarah yang Panjang

Azhar Azis
Jumat, 29/10/2021 00:10
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni dalam acara webinar Perubahan Nama Jalan di Provinsi DKI Jakarta bertajuk "Meneguhkan Provinsi DKI Jakarta sebagai Pusat Perjuangan serta Kejayaan Bangsa dan Negara" di Jakarta, Kamis (28/10/2021). (ANTARA/HO DPD RI)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni dalam acara webinar Perubahan Nama Jalan di Provinsi DKI Jakarta bertajuk "Meneguhkan Provinsi DKI Jakarta sebagai Pusat Perjuangan serta Kejayaan Bangsa dan Negara" di Jakarta, Kamis (28/10/2021). (ANTARA/HO DPD RI)

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Penamaan dan usulan perubahan nama jalan seharusnya tidak sekadar diwacanakan tanpa alasan yang mendasarinya. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, usulan perubahan nama jalan di suatu daerah perlu kajian mengenai akar sejarah kewilayahan di daerah tersebut.

Menurut Anies, yang menjadi pertimbangan usulan perubahan nama jalan bukan hanya kelayakan nama yang diusulkan sebagai pengganti, tapi akar sejarah yang direpresentasikan oleh jalan tersebut sebelumnya. Demikian disampaikan Anies pada webinar “Perubahan Nama Jalan di Provinsi DKI Jakarta” yang diselenggarakan Komite III DPD RI, di Jakarta, Kamis (28.10).

Kajian mengenai akar sejarah ini, kata dia, diperlukan sebagai dasar yang solid untuk melakukan perubahan nama jalan, karena tidak sedikit jalan di Jakarta yang memiliki akar sejarah panjang, atau tempat terjadinya peristiwa bersejarah bagi bangsa.

Anies mencontohkan, jalan yang dibangun oleh pemerintah masa kini seperti Jalan Kanal Banjir Timur di Jakarta Timur, diberikan seiring dengan proyek Kanal Banjir Timur. Lain halnya dengan nama Jalan Cikini Raya dan Kramat Raya yang sudah diberikan sejak lama, menurut dia, tentunya ada akar sejarah di tempat itu, sehingga pandangan dari para sejarawan penting untuk didengar.

Baca Juga:

Mantan Napi Teroris Dukung Anies Baswedan. Bersalahkah Mereka?

Kenapa Formula E Perlu Didukung?

Sebelumnya, ramai diperbincangkan mengenai rencana perubahan jalan di Jakarta dengan nama Kemal Attaturk. Namun, banyak kalangan yang menolak nama itu berkaitan dengan akar sejarah Attaturk yang buruk di mata ummat Islam. Sebagaimana yang telah diulas di indonesiainsde.id, menurut catatan Maryam Jameelah, Attaturk tidak menyembunyikan dirinya sebagai seorang ateis. Tidak mengherankan ketika berkuasa, banyak sekali ajaran agama Islam diubah bahkan memusuhi para ulama. Kemal Ataturk mati pada 10 November 1938 di usia 57 tahun.

Kemal Attaturk dalam sejarahnya bergabung dengan gerakan Turki Muda yang mana telah terinfiltrasi atau terpengaruh dengan ide-ide gerakan Zionisme. Salah satu bukti bahwa infiltrasi dan pengaruh itu nyata adalah mereka kaum gerakan Turki Muda tidak menganggap masalah pandangan yang memisahkan Palestina dari Turki yang dipertahankan dengan begitu gigihnya oleh Sultan Abdul Hamid II.

Dalam pidato 2 Februari 1923 di hadapan Yahudi, Kemal menyebut Yahudi sebagai bangsa yang setia kepada Turki. Mereka akan hidup nyaman dan sejahtera baik pada masa lampau ataupun mendatang. Dia juga tidak setuju dengan ide khilafah. Dia malah memilih jalan sekularisme dan westernisasi.

Pada tahun 1925 dia berpidato di Ankara yang isinya menyatakan revolusi Turki sebagai perubahan besar menggantikan kesatuan politik lama yang sudah usang. Jika ingin selamat dan eksis, maka harus menerima peradaban Barat di masa kontemporer. Akhirnya peradaban Barat dijiplak dalam berbagai aspek kehidupan. Khususnya setelah jatuhnya Khilafah Utsmaniyah pada tahun 1923. Asumsinya, dengan meniru Barat dan meninggalkan Islam, maka Turki akan menjadi negara kuat dan besar.

Penggunaan sistem ala Barat ini sampai melampau batas dengan melarang azan berbahasa Arab, pelarangan jilbab, Pengadilan Agama dibubarkan, agama Islam sudah tidak menjadi agama resmi,pakaian diubah seperti cara barat, dan seterusnya yang malah jauh dari kebebasan. Yang terasa justru sebagai rezim otoriter. Selanjutnya, baca:  Kemal Ataturk, Seularisme dan Islam (Aza/Ant)

Tags: akar sejarahAnies BaswedanGubernur DKI Jakartakajian sejarahperubahan nama jalan
Berita Sebelumnya

India Sukses Menguji Rudal Balistik Agni-5

Berita Selanjutnya

Sejarawan JJ Rizal: Setiap Nama Jalan Punya Kepingan Memori

Rekomendasi Berita

Perempuan Haidh, Bisakah Mendapat Lailatul Qadar?
Headline

9 Buah Cinta kepada Allah: Ridha pada Ketetapan-Nya (1)

07/08/2022
Kembangkan Sekolah Sepak Bola, Bupati Zaki Bangun 28 Stadion Mini
Headline

Kembangkan Sekolah Sepak Bola, Bupati Zaki Bangun 28 Stadion Mini

07/08/2022
Sekda, Dirjen Bina Marga dan Warga Bersepeda Santai di Jalan Tol Serpong
Headline

Sekda, Dirjen Bina Marga dan Warga Bersepeda Santai di Jalan Tol Serpong

07/08/2022
India Kembali Buka Masjid
Headline

3 Pilar Ibadah: Cinta, Pengharapan, dan Takut

07/08/2022
Waktu Subuh, Junub dan tetap Puasa
Headline

Fikih Niat Menurut KH. Lanre Said

07/08/2022
Komandan Pasukan Elit Iran: Israel Akan Bayar Mahal Kejahatannya
Headline

Komandan Pasukan Elit Iran: Israel Akan Bayar Mahal Kejahatannya

06/08/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Fikih Niat Menurut KH. Lanre Said

07/08/2022 13:16

Kembangkan Sekolah Sepak Bola, Bupati Zaki Bangun 28 Stadion Mini

07/08/2022 17:03

Risalah

Perempuan Haidh, Bisakah Mendapat Lailatul Qadar?
Headline

9 Buah Cinta kepada Allah: Ridha pada Ketetapan-Nya (1)

07/08/2022
India Kembali Buka Masjid
Headline

3 Pilar Ibadah: Cinta, Pengharapan, dan Takut

07/08/2022
muharram
Headline

Puasa Tasu’a dan ‘Asyura pada Ahad dan Senin

06/08/2022
3 Tingkat Dibolehkan dalam Membaca Qur’an, 2 Kesalahan Bacaan yang Dilarang
Headline

Homoseks: Perbuatan Keji dan Dosa Besar

13/07/2022

Berita Terkini

Perempuan Haidh, Bisakah Mendapat Lailatul Qadar?

9 Buah Cinta kepada Allah: Ridha pada Ketetapan-Nya (1)

07/08/2022 21:44
Kembangkan Sekolah Sepak Bola, Bupati Zaki Bangun 28 Stadion Mini

Kembangkan Sekolah Sepak Bola, Bupati Zaki Bangun 28 Stadion Mini

07/08/2022 17:03
Sekda, Dirjen Bina Marga dan Warga Bersepeda Santai di Jalan Tol Serpong

Sekda, Dirjen Bina Marga dan Warga Bersepeda Santai di Jalan Tol Serpong

07/08/2022 15:03
India Kembali Buka Masjid

3 Pilar Ibadah: Cinta, Pengharapan, dan Takut

07/08/2022 14:54
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved