Indonesiainside.id, Sukabumi – Sebuah rumah dengan kondisi sebagian besarnya lapuk dihuni seorang perempuan lanjut usia di Kampung Bojonggaling, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kini rumah semipermanen itu nyaris rata dengan tanah karena dihantam angin kencang disertai hujan deras pada Jumat, (5/11).
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat mengatakan, Kecamatan Parakansalak salah satu daerah rawan angin kencang, selain sering dilanda tanah longsor. Pihaknya berulang kali mengimbau warga Kabupaten Sukabumi untuk waspada serta mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman jika pemukimannya berpotensi terjadi bencana.
Apalagi yang tinggal di lokasi rawan bencana, seperti sekitar bantaran sungai, tebing, dan perbukitan. Dalam kondisi seperti ini, kata dia, hujan deras disertai angin dan petir hampir setiap hari terjadi di seluruh kecamatan di daerah itu.
Namun, masalah yang dialami perempuan lansia yang rumahnya hancur dihantam angin kencang ini tidak sederhana. Selain berhadapan dengan kondisi alam tak bersahabat, perempuan bernama Komariah ini tinggal di sebuah rumah tidak layak. Tak ada angin kencang pun, rumahnya sewaktu-waktu bisa ambruk.
Perhatian pemerintah setempat atau lembaga pemungut zakat untuk orang-orang miskin tentu dibutuhkan. Ada prioritas dan hak yang wajib ditunaikan bagi mereka yang membutuhkan, terlebih bagi lembaga-lembaga zakat yang tak sedikit bergaya mentereng dan modern. Mereka harus menyalurkan kewajiban kepada yang berhak menerima.
Kejadian yang dialami Komariah adalah satu kasus yang bisa saja juga berpotensi sama atau melebihi kondisi tersebut. Beruntung pada kejadian ini, Komariah berhasil menyelamatkan diri dan mengungsi ke rumah anaknya yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Kondisi rumah semipermanen yang di beberapa bagiannya sudah lapuk juga menjadi penyebab rumah tersebut tidak mampu bertahan dari kencangnya embusan angin.
“Tidak ada korban jiwa pada bencana alam angin kencang ini yang merusak rumah milik Komariah yang berada di RT03/RW02, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak,” kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat kepada wartawan di Sukabumi, Jumat (5/11).
Petugas BPBD Kabupaten Sukabumi bersama unsur Muspika Parakansalak serta relawan masih berada di lokasi untuk menyingkirkan puing bangunan yang berserakan serta mengamankan harta benda milik penghuni rumah. Akibat angin kencang ini, kerugian yang dialami penyintas ditaksir mencapai Rp70 juta dan penghuninya harus merelakan rumahnya tersebut tidak didiami lagi karena mayoritas sudah rata dengan tanah.
Untuk antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, petugas gabungan membongkarnya setelah mendapatkan izin dari pemilik rumah, sedangkan bantuan darurat sudah diserahkan pemkab setempat kepada korban. “Hampir seluruh bagian rumah itu kondisinya sudah lapuk, namun yang terpenting pada kejadian ini tidak ada korban jiwa dan pemiliknya pun tidak cedera ataupun mengalami luka,” katanya. (Aza/Ant)