Indonesiainside.id, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan pengaturan transportasi untuk jamaah haji selama berada di Makkah, Arab Saudi. Kemenag menyiapkan tiga jenis layanan transportasi darat.
Pertama, layanan angkutan antarkota. Untuk jamaah yang berangkat pada gelombang pertama, rute layanan ini adalah dari Bandara Madinah, Madinah, Makkah, lalu Bandara Jeddah. Untuk jamaah gelombang kedua, rutenya Bandara Jeddah, Makkah, Madinah, lalu Bandara Madinah.
“Untuk kenyamanan jamaah, kami siapkan bus dengan spesifikasi buatan tahun 2017 – 2021,” ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dikutip dari laman Kemenag, Senin (9/5/22).
Kedua, layanan angkutan Shalawat. Bus ini akan memberikan layanan 24 jam selama jamaah ada di Kota Makkah. Bus akan mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan kembali ke hotel. Ada lima rute yang telah disiapkan, yaitu: 1) Mahbasjin-Bab Ali, 2) Syisyah-Syieb Amir, 3) Raudhah-Syieb Amir, 4) Jarwal-Syieb Amir, dan 5) Misfalah-Jiad.
Untuk memudahkan jamaah, Kemenag menyiapkan halte bus pada tempat strategis di depan hotel sehingga mudah dijangkau. “Kami siapkan petugas di setiap halte dan juga di setiap terminal terdekat Masjidil Haram. Ada juga call center pengaduan,” ucap Subhan.
“Bus yang digunakan adalah jenis city bus dengan spesifikasi pembuatan tahun 2017 – 2021,” katanya.
Ketiga, layanan angkutan Masyair. Bus akan melayani jamaah pada fase puncak haji di Makkah. Jamaah jelang wukuf akan diberangkatkan dari hotel masing-masing menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina. “Khusus Armuzna, penyediaan bus terpusat, menjadi tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi,” tegas Subhan. (Aza)