Oleh: Anisa Tri Kusuma |
Antara sepatu boots yang berat atau sepatu sneakers yang ringan, mana yang paling efisien untuk naik gunung?
Indonesiainside.id, Jakarta — Jika anda hobi kegiatan alam seperti mendaki gunung atau trekking di hutan, mungkin anda pernah bingung saat memutuskan jenis sepatu yang tepat.
Mengingat mendaki gunung bukanlah hanya sembarangan jalan-jalan, tapi anda juga harus bersiap menghadapi trek yang nanjak. Mengingat treking jalur mendaki yang banyak rintangan, seperti jalanan yang licin, batu-batu tajam, ranting-ranting, dan banyak lagi.
Boots atau sneakers, dua-duanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Jika memakai boots saat mendaki, kaki anda akan terjamin aman dari goresan, benturan, tergelincir, dsb. Kelemahannya, karena boots memiliki material yang berat dan menutup kaki dengan rapat, pastinya membuat gerakan menjadi tidak terlalu bebas.
Lain halnya dengan sneakers, sepatu yang mengikuti bentuk kaki penggunanya ini memiliki material yang lentur, tetapi kurang cukup kuat untuk memberikan perlindungan pada kaki. Untuk itu, mari kita bahas lebih jauh.
Ringan vs Berat
Secara bobot, Sneakers sudah pasti lebih ringan daripada sepatu boots. Sedangkan sepatu boots memiliki bobot yang lebih berat karena memakai material bahan yang tebal dan sol yang lebih tebal juga. Hal ini membuat sepatu boots lebih membuat kaki anda lebih cepat lelah daripada sneakers.
Tapi, saat ini mulai banyak bermunculan sepatu boots yang memiliki material yang ringan, seperti boots merk Lowa Renegade GTX Mid. Selain itu, secara keamanan, boots lebih bisa melindungi kaki dari cidera. Dan hal ini tidak didapat pada sneakers.

Kemampuan Breathibility
Sepatu boots biasanya memiliki lapisan anti-air atau yang dikenal dengan Gore-tex. Gore-Tex adalah kain yang terbuat dari beberapa lapisan yang dirancang untuk bekerja sama agar tetap kering serta memberikan daya breathability (kemampuan melepaskan uap lengas badan) yang baik sehingga Anda tidak akan berasa terlalu panas.
Biasanya, sepatu boots menggunakan menggunakan bahan waterproof yang tidak mempunyai kemampuan breathability. Akibatnya, bagian dalam kaki jadi lebih panas. Jika suhu luar dingin, maka kaki anda akan menjadi hangat, tetapi jika suhu diluar panas, siap-siap saja kaki anda akan kegerahan. Lain halnya dengan sneakers yang memiliki breathibility-nya lebih tinggi.
Jadi saat anda gunakan, sirkulasi udara saat memakai sepatu jauh lebih efektif. lebih adem. Wajar sih, namanya juga buat sepatu lari. Jika anda tetap ingin memakai sneakers untuk mendaki gunung, anda bisa memilih sneakers yang lebih fokus ke lapisan anti air, seperti Salomon X Ultra 3 GTX dan The North Face Ultra 110 GTX.
Fleksibel vs Kaku
Secara fungsi, material sepatu sneakers memang dibuat fleksibel dan lebih sebagai sepatu lari. Dan tidak akan cukup kuat jika harus menerjang bebatuan, tanah berlumpur, tanaman merambat, dsb. Sebaliknya, sepatu boots yang memiliki padding tinggi dan lapisan luar sepatunya yang tebal, memang dirancang khusus untuk medan-medan pendakian terjal. Namun, material ini juga yang membuat kaki anda tidak bebas bergerak.
Intinya, sneakers sama sepatu boots ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jika ingin memakai Sneakers, cocok untuk naik bukit atau medan-medan pendakian yang tidak curam. Jika anda mendaki gunung, safety tentu yang utama. Saat naik gunung, anda pasti akan bawa beban berat. Dan sepatu boots bisa membantu menopang berat ini, juga aman untuk pinggang dan punggung.
Yang terpenting, pilihlah sepatu gunung sesuai dengan medan dan keadaan gunung yang akan didaki. (Kbb)