Oleh: Anisa Tri Kusuma
Indonesiainside.id, Jakarta — Penyanyi sekaligus komedian Tanah Air, Agung Hercules, dikabarkan jatuh saki. Diduga sakit yang di deritanya cukup serius, yaitu kanker otak. Kabarnya, Agung Hercules mengidap glioblastoma atau salah satu jenis kanker otak menyita perhatian warganet. Agung kini terlihat kurus dan kepala yang botak.
Dilihat dari penampilannya pada foto di sebuah rumah sakit yang diunggah oleh komedian Isa Bajaj, Agung terlihat mencukur habis rambutnya. Tak lupa Isa Bajaj juga menyampaikan ucapan lekas sembuh pada caption foto tersebut.
Mengutip laman WebMD, glioblastoma terbentuk dari sel-sel berbentuk bintang di otak yang disebut astrocytes. Pada orang dewasa, kanker ini bisanya muncul di bagian terbesar otak atau cerebrum. Salah satu alasan pertumbuhan Glioblastoma begitu cepat karena kanker ini memiliki suplai darah sendiri. Sel-sel kanker ini sangat mudah menyerang jaringan otak normal.
Laman WebMD juga mencatat, glioblastoma bukanlah tipe kanker otak yang umum. Namun, umumnya kanker ini lebih banyak diderita oleh pria ketimbang wanita. Dan kemungkinan untuk mengidap kanker jenis ini akan bertambah dengan seiring bertambahnya usia.
Pertumbuhan dan persebaran kanker yang juga dikenal dengan sebutan glioblastoma multiforme ini begitu cepat dan bisa sangat sulit untuk diobati. Mengutip laman Mayoclinic, seringkali pengobatan jenis kanker ini menunjukkan kemajuan yang lambat. Penting untuk mengenali tanda-tanda atau gejala munculnya glioblastoma. Menutip WebMD, berikut beberapa tanda yang bisa Anda cermati:
– Sakit kepala konstan
– Kejang
– Muntah
– Kesulitan berpikir
– Perubahan mood atau kepribadian
– Pandangan berbayang atau kabur
– Kesulitan bicara
Sakit kepala berkepanjangan adalah gejala umum kanker otak karena tumor tumbuh menekan tengkorak. Sakit kepala biasanya terjadi di pagi hari setelah bangun dan semakin sakit ketika batuk dan bersin. Gejala lain tergantung pada lokasi tumor, tetapi juga bisa mengakibatkan perubahan kebiasaan Anda sehari-hari.
Para periset menemukan beberapa perubahan yang terjadi pada sel otak normal bisa menyebabkan mereka membentuk tumor dan berakhir menjadi otak. Terdapat 4 stadium tumor otak yang dapat dilihat dari perkembangan sel tumor dan perluasan penyebarannya. Pada stadium 1, jika dilihat di bawah mikroskop, sel tumor masih tampak normal dan pertumbuhannya lambat.
Stadium 2 juga ditunjukkan dengan pertumbuhan sel tumor yang lambat, namun sel tumor mulai tampak tidak normal dan bila diangkat cenderung tumbuh kembali.
Sedangkan pada stadium 3, sel tumor tidak lagi menyerupai sel normal dan perkembangannya aktif. Sementara pada stadium 4, sel tumor sudah sangat berbeda dengan sel normal dan tumbuh secara cepat.
Untuk mendiagnosis, seorang ahli saraf (dokter yang punya spesialisasi dalam mendiagnosis dan mengobati gangguan otak) akan memberi ujian lengkap. Pasien mungkin mendapatkan MRI atau CT scan dan tes lainnya, tergantung pada gejala yang dialami pasien.
“Glioblastoma bisa sangat sulit untuk ditangani karena beberapa sel dapat merespon baik pada terapi-terapi tertentu, namun beberapa bisa tak berefek sama sekali. Karena itu, perencanaan pengobatan bagi glioblastoma mungkin akan mengombinasikan beberap pendekatan,” tulis situs Asosiasi Tumor Otak Amerika Serikat.
Kanker otak adalah kondisi yang tidak dapat disimpulkan secara pasti. Pasien bisa tahu apakah mereka mengalami kondisi ini hanya melalui gejala dan diagnosa yang tepat dari dokter. (*/Dry)