Indonesiainside.id, Jakarta – COVID-19 dikenal dengan novel coronavirus yang sedang menjadi topik utama belakangan ini. Virus ini sudah menjangkiti dua warga Depok, Jawa Barat.
Namun, jangan panik. Ada tindakan-tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko penularan dan penyebaran.
Apa Itu Virus Corona?
Novel coronavirus (CoV) adalah galur baru dari coronavirus. Penyakit ini, yang disebabkan oleh novel coronavirus yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Tiongkok, diberi nama coronavirus disease 2019 atau disingkat COVID-19. Sebelumnya, penyakit ini disebut dengan ‘2019 novel coronavirus’ atau ‘2019-nCoV.’
COVID-19 adalah virus baru yang berasal dari satu keluarga yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis flu biasa.
Bagaimana Virus Corona Menyebar?
Virus ini ditularkan melalui kontak langsung dengan percikan dahak dari orang yang terinfeksi (melalui batuk dan bersin), dan jika menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus. Virus ini dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan, tetapi disinfektan sederhana dapat membunuhnya.
Gejala Virus Corona
Gejala umum dapat berupa:
- Demam
- Batuk
- Sesak napas
Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia atau kesulitan bernapas. Walaupun jarang terjadi, penyakit ini bisa berakibat fatal.
Gejala-gejala ini mirip dengan flu (influenza) atau pilek biasa, yang jauh lebih umum daripada COVID-19. Untuk itulah diperlukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui apakah seseorang menderita infeksi virus corona.
Bagaimana mengantisipasi penularan Virus Corona?
Ada lima tindakan pencegahan yang dapat Anda ambil untuk mencegah infeksi pada Anda dan keluarga:
- Sering cuci tangan menggunakan sabun dan air, atau antiseptik berbasis alkohol
- Tutup mulut dan hidung Anda ketika batuk atau bersin dengan bagian dalam siku
- Jaga jarak dengan orang yang memiliki gejala demam atau flu
- Cek ke dokter jika Anda mengalami demam, batuk, atau merasa sesak napas
- Hindari kontak langsung dengan hewan atau permukaan yang disentuh hewan
Apakah Harus Gunakan Masker?
Penggunaan masker medis disarankan jika Anda memiliki gejala pernapasan (batuk atau bersin) untuk melindungi orang lain. Jika Anda tidak memiliki gejala apa pun, maka tidak perlu menggunakan masker.
Jika Anda menggunakan masker, pastikan masker dipakai dan dibuang dengan benar untuk menjaga efektivitasnya dan untuk menghindari risiko penularan virus.
Penggunaan masker saja tidak cukup untuk menghentikan infeksi dan harus dikombinasikan dengan sering mencuci tangan, menutupi bersin dan batuk, dan menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang memiliki gejala flu (batuk, bersin, demam).
Apakah Anak dalam Kandungan dapat Tertular?
Sampai saat ini, belum ada bukti yang cukup untuk menentukan apakah virus ini dapat ditularkan ibu ke bayinya selama di dalam kandungan, ataupun apa dampak lainnya yang bisa dialami bayi. Hal ini sedang dalam penelitian lebih lanjut. Ibu hamil harus menerapkan tindakan pencegahan yang tepat dan mendapatkan perawatan medis segera jika mengalami gejala yang mirip dengan gejala infeksi novel coronavirus, seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Bagaimana dengan Ibu Menyusui?
Semua ibu yang berada di daerah yang terjangkit atau memiliki risiko tinggi infeksi harus segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala demam, batuk, atau sesak napas.
Mengingat menyusui memiliki banyak manfaat dan tidak ada pengaruh signifikan dari transmisi virus penyakit pernapasan melalui ASI, ibu dapat terus menyusui.
Akan tetapi, tindakan pencegahan harus diambil karena ada risiko penularan dari ibu ke bayi melalui percikan napas dan kontak langsung, begitu juga secara tidak langsung melalui permukaan yang terkontaminasi. Gunakan masker saat menyusui, cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui, dan bersihkan permukaan yang terkontaminasi.
Jika ibu sakit, ibu tetap perlu didorong untuk mengeluarkan ASI dan memberikannya kepada anak melalui cangkir bersih dan/ atau sendok – sambil tetap melakukan tindakan pencegahan lainnya.
Haruskah saya meminta anak saya untuk tidak pergi ke sekolah dulu?
Jika anak Anda memiliki gejala infeksi, segera cari perawatan medis, dan ikuti instruksi dari petugas layanan kesehatan. Selain itu, sama halnya dengan infeksi pernapasan lainnya seperti flu, berikan waktu untuk anak Anda beristirahat di rumah selama ia memiliki gejala infeksi, dan hindari pergi ke tempat-tempat umum untuk mencegah penyebaran ke orang lain.
Jika anak Anda tidak menunjukkan gejala-gejala seperti demam atau batuk – dan kecuali jika ada imbauan atau peringatan resmi dari Dinas Kesehatan yang mempengaruhi sekolah anak Anda – langkah terbaik adalah tetap meminta anak Anda untuk pergi ke sekolah.
Daripada meminta anak Anda tidak sekolah, ajari mereka praktik-praktik menjaga kebersihan yang baik untuk diterapkan di sekolah dan di tempat lain, seperti rutin mencuci tangan, menutupi batuk atau bersin dengan bagian dalam siku atau tisu, lalu membuang tisu ke tempat sampah yang tertutup, tidak menyentuh mata, mulut atau hidung mereka jika mereka belum mencuci tangan dengan benar. (Aza/ Sumber: Unicef.org)