Indonesiainside.id, Jakarta – Saat ini, jutaan masyarakat global berusaha untuk secara proaktif memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka ditengah pandemi virus corona (Covid-19). Penelitian menunjukkan, salah satu hal yang dilakukan untuk mempekuat sistem imun tubuh yaitu dengan mengkonsumsi lebih banyak vitamin D.
Vitamin D dikenal untuk memperkuat tulang, tetapi ternyata juga dapat membantu mencegah infeksi pernapasan atau mengurangi dampaknya. Penelitian ini dapat dianggap berita yang menggembirakan bagi orang-orang yang khawatir akan terinfeksi oleh Covid-19.
Terdapat konsensus luas dalam komunitas medis bahwa Covid-19 paling berbahaya bagi pasien usia lanjut dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Agar bisa terhindar dari kelompok rentan itu, sistem kekebalan yang didukung vitamin D harus siap untuk bertarung jika terjadi infeksi di dalam tubuh.
Salah satu fungsi utama vitamin D adalah membantu mengaktifkan sel T dalam tubuh. Sel T hadir untuk mendeteksi dan menghancurkan patogen asing seperti virus. Sehingga, dapat menjaga tubuh anda tetap prima dengan mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Dilansir dari National Interest, jumlah vitamin D yang disarankan untuk orang dewasa adalah antara 600 dan 800 IU, meskipun ini bisa bervariasi. Masyarakat bisa mendapatkannya melalui suplemen, makanan, dan paparan sinar matahari langsung. Meski begitu, para ahli medis mengatakan bahwa sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia memiliki kekurangan vitamin D, yang dikaitkan dengan osteoporosis, kelemahan otot, kanker, dan depresi.
Beberapa sumber makanan utama dengan kadar vitamin D yang tinggi adalah kuning telur, keju, hati sapi, dan ikan berlemak. Ingat juga bahwa sereal dan susu serta susu nabati juga mengandung vitamin D. Terlepas dari semua pilihan ini, para ahli mengatakan masih sulit untuk mendapatkan asupan vitamin D harian yang direkomendasikan hanya melalui makanan.
Salah satu cara untuk melengkapi kekurangan ini adalah keluar ruangan dan menerima paparan sinar matahari langsung. Banyak ahli mengatakan berjemur sekitar 15 menit dibawah sinar matahari per hari sudah cukup bagi tubuh untuk membuat vitamin D. Ketika sinar ultraviolet matahari mengenai kolesterol dalam sel-sel kulit, itu akan berubah menjadi energi yang diperlukan untuk sintesis vitamin D dalam tubuh.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam Irish Medical Journal, satu tim peneliti mengungkapkan bahwa 47 persen dari semua orang dewasa di atas 85 tahun, kekurangan vitamin D di musim dingin. Dimana hal tersebut menempatkan kelompok ini pada risiko kematian yang sangat tinggi jika mereka terinfeksi oleh Covid-19. Laporan itu juga menemukan bahwa hanya 4 persen pria dan 15 persen wanita yang mengonsumsi suplemen vitamin D. (PS)