Indonesiainside.id, Istanbul – Sumber oposisi Mesir mengatakan bahwa pembuat film Shadi Habash meninggal di sebuah penjara di Kairo. Shadi Habash meninggal dalam kondisi kesehatan yang memburuk hari Sabtu (2/5).
“Sutradara dan pembuat film Shadi Habash meninggal pada usia 24 tahun di penjara Tora, Kairo selatan,” kata penyanyi Rami Essam di Twitter.
Habash ditangkap Maret 2018 lalu, sebulan setelah Essam merilis lagu menyindir yang terkenal, yang dikenal sebagai Balaha, yang mengkritik Presiden el-Sisi karena mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Essam mengatakan Penuntutan Keamanan Negara Mesir menuduh Habash menyebarkan berita palsu dan bergabung dengan kelompok teroris.
Beberapa tokoh oposisi mengkonfirmasi kematian Habash, termasuk mantan menteri Mohammad Mahsoub, aktivis hukum Aya Hijazi dan Khaled Youssef. Jaringan Arab untuk Informasi Hak Asasi Manusia juga menulis di Twitter bahwa Habash meninggal akibat kelalaian dan tidak adanya keadilan setelah menghabiskan lebih dari dua tahun di penjara bawah tanahnya.
Namun, dilansir Anadolu Agency, pihak berwenang Mesir belum mengomentari terkait kematian Habash. Habash dilaporkan pernah menulis surat pada Oktober 2019 untuk meminta dukungan.
“Penjara tidak membunuh tetapi kesepian itu,” kata Habash. “Dalam dua tahun terakhir saya mencoba melawan tetapi saya tidak bisa lagi,” tulisnya dalam surat yang belum dikonfirmasi oleh Anadolu Agency.
Amnesty International menuntut pada bulan Maret kepada pemerintah Mesir untuk membebaskan tahanan yang berisiko, seiring dengan merebaknya virus corona. Aktivis hak asasi manusia mengatakan diperkirakan ada 60.000 tahanan politik lain di penjara-penjara Mesir yang menderita kepadatan penduduk dan rentan terhadap infeksi virus corona. (CK/AA)