Indonesiainside.id, Jakarta – Media sosial Twitter ramai dengan tagar #67TahunCakNun pada Rabu, (27/05) yang bertepatan hari ulang tahun Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. Banyak para netizen yang mengucapkan doa untuk tokoh intelektual Muslim Indonesia ini.
Tak hanya itu, quote khas Cak Nun pun banyak disampaikan oleh para netizen di media sosial Twitter. Dikutip dari caknun.com, Kamis (28/05), Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun lahir di Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1955.
Cak Nun dikenal dengan gagasan pemikiran dan juga kiritikannya dalam bentuk puisi, esai, cerpen, film, drama, lagu, musik, talkshow televisi, siaran radio, seminar, ceramah, dan tayangan video. Bahkan, dia sempat diundang ke Istana Merdeka menjelang kejatuhan pemerintahan Presiden RI Kedua Soeharto, untuk dimintai nasihat.
Namun, Cak Nun menolak undangan tersebut, sehingga celetukannya itu diadopsi oleh Soeharto yang berbunyi ora dadi presiden ora patheken. Dalam bahasa Indonesia bermakna, tak peduli meskipun tidak (lagi) menjadi presiden atau tidak menjadi presiden sekalipun tak apa-apa.
Berikut rangkuman quote khas Cak Nun yang paling dikenang oleh netizen:
“Kita berjalan dari ketidaktahuan menuju pengetahuan. Kegaiban itulah cakrawala yang dikembarai oleh para pendekar, ilmuwan, seniman, pejuang kebenaran dan siapa saja yang menginginkan perjalanannya tiba di haribaan Allah.”
“Inilah hari-hari ketika Allah menganugerahimu kesunyian. Allah mengujimu dengan hal-hal –yang belum tersentuh sungguh-sungguh oleh kejuanganmu– terasa sebagai duka dan kepiluan.”
“Bila air yang sedikit dapat menyelamatkanmu (dari rasa haus), tak perlu meminta air lebih banyak yang barangkali dapat membuatmu tenggelam. Maka selalulah belajar cukup dengan apa yang kamu miliki.”
“Temukan dirimu, lalu terimalah, maka kau akan menemukan keindahan di dalamnya. Tidak ada rumput cemburu pada padi, tidak ada padi cemburu pada kelapa, tidak ada kelapa cemburu pada binatang. Belajar menerima nasib.”
“Kelak engkau akan sadar bahwa, bagian terberat dari mencintai adalah sabar.” (ASF)