Indonesiainside.id, Dubai – Perusahaan multinasional Johnson & Johnson mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi menjual produk pemutih kulitnya di Timur Tengah. Berita itu datang di tengah protes yang sedang berlangsung terhadap ketidakadilan rasial yang melanda seluruh dunia.
Perusahaan itu mengonfirmasi bahwa mereka akan menghentikan dua produk perawatan kulitnya yakni Clean & Clear Fairness dan Neutrogena Fine Fairness. Keduanya dipasarkan untuk membantu mengurangi bintik-bintik hitam bagi mereka yang ingin terlihat lebih putih. Produk-produk tersebut tidak didistribusikan di Amerika Serikat tetapi dijual di Asia dan Timur Tengah.
“Percakapan selama beberapa minggu terakhir menyoroti bahwa beberapa klaim pada produk penghilang bintik hitam Neutrogena dan Clean & Clear kami mewakili ketidakadilan,” kata raksasa produk konsumen itu dalam sebuah pernyataan. “Ini bukan tujuan kami, kulit yang sehat adalah kulit yang indah.”
Keputusan untuk menarik produk-produk pencerah kulit dari rak datang hanya beberapa hari setelah bintang-bintang Bollywood menghadapi serangan balik dan diberi label munafik karena menentang rasisme anti-kulit hitam, sembari tetap mempromosikan produk-produk di India yang dirancang untuk membuat kulit lebih putih.
Band-Aid, yang dimiliki oleh Johnson & Johnson, mengumumkan bahwa mereka akan mulai menjual perban warna kulit yang berbeda. “Kami berdiri dalam solidaritas dengan kolega, kolaborator, dan komunitas kulit hitam kami dalam memerangi rasisme, kekerasan, dan ketidakadilan,” tulis perusahaan tersebut dalam sebuah postingan di Instagram. “Kami berkomitmen untuk meluncurkan serangkaian balutan warna kulit Coklat dan Hitam yang terang, untuk merangkul keindahan kulit yang beragam. Kami berdedikasi untuk inklusivitas dan memberikan solusi penyembuhan terbaik, lebih baik mewakili Anda. ”
Namun, dilansir dari Arab News, Johnson & Johnson bukan satu-satunya perusahaan yang dikritik karena menjual produk yang mengiklankan efek pencerah kulit.
Lebih dari 11.000 orang menandatangani petisi yang menyerukan Unilever untuk berhenti menjual Fair & Lovely, sebuah produk pencerah kulit yang juga dipasarkan di India dan Timur Tengah. (ASF)